PART 15

11.4K 1K 62
                                    

"Tenang lah kyung" ujar kai menatap kyungsoo yang masih terisak, sejak ia putus dari chanyeol beberapa jam yang lalu,kai terus menemaninya, kedua orang kelihatan samasama frustasi.

"Kenapa chanyeol setega itu" lirih kyungsoo, sedangkan jongin memandang kyungsoo sendu.

"Kenapa kau setega ini" lirih kai juga, kyungsoo dapat mendengar itu, ia mengangkat wajahnya memandang wajah kai.

"Apa?" Tanya kyungsoo lalu kai tersenyum.

"Kenapa kau bisa menangisi laki laki lain didepanku kyung? Tidak tau kah kau itu sangat menyakitkan" kai memandang keluar jendela kafe itu, pandangannya menerawang jauh keluar.

"Kai aku" ucapan kyungsoo berhenti saat melihat kai berdiri.

"Sudahlah, aku ingin menjenguk taeoh, apa kau mau ikut?" Tawar kai dan kyungsoo mengangguk.

.

.

.

.

.

"Taeoh?" Ujar kai saat memasuki ruanh icu untuk kesekian kalinya, ruangan itu sangat hening kecuali bunyi bunyi alat yang menempel pada tubuh taeoh.

Kai hanya diam memandang tubuh anaknya yang masih setia terbaring dikasur itu, kyungsoo hanya memandang punggung kai yang masih tidak bergeming dari tempatnya.

"Kai" gumam kyungsoo saat melihat bahu kai bergetar, saat kyungsoo hendak memegang bahunya,kai langsung berlari keluar, kyungsoo yang masih kaget hanya diam, memandang taeoh, dan mendekati kasur itu.

"An...anyeong" kyungsoo memegang tangan taeoh.

Dingin

Itu yang kyungsoo rasakan saat tangan itu menyentuh permukaan kulit tangannya, kyungsoo terus memperhatikan wajah anak berumur 9tahun itu.

"Kau tampan,sama seperti kai" kyungsoo tibatiba menangis,ia begitu sedih melihat kai yang sangat cengeng sekarang hanya karena bocah yang sedang terbaring ini.

"Bangunlah taeoh, jaga ayahmu yang cengeng itu" ujar kyungsoo menghapus air matanya, dan tersenyum.

"Maafkan aku,aku terus mebuat ayah mu itu menangis" lanjut kyungsoo "bahkan aku lupa ia sama rapuh nya denganku sekarang, atau bahkan lebih parah dariku" kyungsoo menunduk menggenggam erat tangan itu seakan ia tak mau kehilangan bocah itu.

"Bisa kau bantu aku dari sana? Dari tidur nyenyakmu?" Kyungsoo mencium kening taeoh.

"Ajarkan aku menjadi kekuatan untuk ayah mu,dan buat aku menjadi bagian dari kalian" ujar kyungsoo yang lagi lagi menagis.

"Aku harus mencari ayahmu, slamat istirahat, cepat bangun oke?" Kyungsoo berjalan keluar ruangan itu dan berlari mencari kai kesemua sudut rumah sakit.

.

.

.

.

.

"Kai!!" Kyungsoo menghampiri kai yang ternyata sedang duduk tertunduk di kursi taman rumah sakit itu, kai mendongakan kepalanya dan memandang kyungsoo.

"Hmm" kai hanya bergumam pelan, kyungsoo mendudukan dirinya disamping kai ,dan memandang nya.

"Kai kurasa cukup bersedihnya" kata kyungsoo namun kai menggeleng "kau tidak mengerti kyung tidak!" Lirih kai.

"Tapi kai,jika kau bersedih seperti ini taeoh tidak akan senang" ujar kyungsoo lagi, kai mengangkat wajahnya yang benar benar terlihat frustasi dan matanya yang memerah.

Second MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang