PART 9

12.9K 1.1K 90
                                    

Flashback

"Baekhyun ada apa cepat cerita" luhan bertanya pada baekhyun yang sudah mengganti baju dengan piyama rumah sakit sedangkan baju nya dijemur oleh luhan.

Baekhyun hanya diam sedangkan sehun sudah memijat pelipisnya sendiri pusing, sehun dapat membaca keadaan baekhyun sekarang ,hanya dua pilohan yang bisa membuat baekhyun sekacau ini , satu karena keluarganya dan dua karena chanyeol ,dan setahu sehun keluarga baekhyun baik baik saja - karena sehun dekat dengan keluarganya tentu - dan tebakan itu jatuh kepada chanyeol .

"Ada apa dengan chanyeol" ujar sehun to the point ia geram terus terusan melihat tingkah konyol baekhyun yang datang dengan keadaan kacau dan menangis, ditambah lagi ia di tanya hanya diam.

"Chanyeol hiks.. Chanyeol menduakan hiks aku" ujar baekhyun terbata, kedua orang itu luhan dan sehun ,membulatkan matanya apa mereka tak salah dengar? Apa yang chanyeol lakukan? Kenapa dia bertindak sebodoh itu?.

BRAK!

sehun berjalan keluar ruangan ,luhan yang melihat itu langsung mencegah sehun untuk tidak berbuat yang tidak tidak.

"Tidak ! Sehun tunggu!" Luhan menghadang sehun dengan merentangkan tangannya di depan sehun ,sehum diam dan memandang kesal kepada luhan.

"Awas lu! Akan ku buat perhitungan dengan bajingan park itu" sehun mencoba berjalan lagi namun luhan bersi keras memegang pundak sehun.

"Jangan gegebah hun! Dengarkan aku, dengan kau menemui chanyeol dan bertengkar dengannya ,itu tak akan membuat baekhyun merasa lebih baik" sehun terdiam mendengar perkataan luhan ,ia mengangguk lalu berjalan kembali keruangan dimana tadi baekhyun ada.

Saat sampai disana mereka menemukan baekhyun yang tertidur di ranjang rawat, karena tak tega mereka membiarkan baekhyun tidur sedangkan mereka kembali ke aktifitas mereka lagi.

Baekhyun terbangun dari tidurnya tadi, dia mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan, ia menangkap bajunya yang tengah di jemur di dekat jendela, ia menghampiri baju itu dan mengganti bajunya yang tadi ia pakai saat ia datang.

"Baekhyun?" Suara itu mengintrupsi baekhyun yang tengah terbengong di dekat jendela, ia telah selesai mengganti bajunya sedari tadi.

"Oh luhan hyung" ia melihat luhan memegang amplop coklat ditangannya, ia dapat melihat tulisan namanya yang tertera di amplop itu, ia memandang luhan dan luhan pun mengangguk dan memberi isyarat kepada baekhyun untuk menghampirinya.

"Duduklah baek" baekhyun pun menuruti perkataan luhan ia duduk sedangkan luhan masih berfikir dan menimbang nimbang apa ia akan memberi tau sekarang kepada baekhyun.

"Dengar baekhyun apapun yang ka lihat nanti, ku mohon putuskan yang terbaik" luhan lalu memberikan amplop utu kebaekhyun, sedang kan baekhyun yang menerima amplop itu merasa bingung, apa isi amplop itu?.

"Luhan hyung...." Baekhyun tercengan dengan wajah yang sangat menyedihkan, ia seakan tak percaya dengan isi kertas yang ada di tangannya sekarang, bahkan ia hampir menangis, kenapa semua terlalu menyakitkan?.

"Aku tidak tau baek, tapi itu yang aku dapat dari hasil test itu" luhan menatap baekhyun yang tengah meremas kertas itu "sel kanker itu terlalu cepat berkembang di tubuh mu baekhyun" lanjut luhan baekhyun menatap luhan dengan tatapan yang sangat sulit diartikan.

"Lakukan operasi pengangkatan sel kanker itu dan pencangkokan hati baek" ujar luhan namun baekhyun menggeleng "tidak itu terlalu mahal" lirih baekhyun "kau bisa meminjam uangku atau sehun ,kau punya chanyeol suami mu"  ujar luhan dan lagi lagi baekhyun menggeleng "aku tidak ingin merepotkan kalian" luhan menggeram kesal "orang tuamu?" Lanjut luhan "aku lebih tidak ingin merepotkan mereka" luhan mengehela nafas pelan ,ia tidak bisa memaksa baekhyun lagi ,ia juga tidak mau membuat baekhyun tertekan karena paksaan nya karena itu akan membuat semuanya buruk.

Second MistakeUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum