13. Wedding

43.8K 2.4K 222
                                    

*Flashback On

Andres nampak kebingungan ketika melihat Dokter Emmy dengan raut wajah yang muram keluar dari sebuah ruangan. Dokter Emmy terlihat lesu dan bingung. Andres pun mendekatinya dan bermaksud menolong jika ada yang bisa ia bantu.

"Dokter ada apa?"

"Tidak Dokter Emiliano. Semua baik-baik saja."

"Anda terlihat muram setelah keluar dari ruangan itu?" Andres menunjuk sebuah ruang perawatan yang baru saja dimasuki oleh Dokter Emmy.

"Dokter Alicia hamil."

deg

Jantung Andres berhenti berdetak. Tiba-tiba napasnya terhenti dan wajahnya memerah. Alicia hamil? Kenapa gadis itu tidak memberitahunya?

"Hamil?"

"Ya Hamil Dokter. Yang saya tidak mengerti adalah dengan siapa ia hamil? ia masih muda dan belum menikah bukan?"

Andres menganggukkan kepalanya menelaah apa yang dikatakan Dokter Emmy. Benar memang Alicia belum menikah. Tapi Alicia sudah tidur dengan dirinya dan lelaki lain. Kemungkinan besar untuk hamil bisa terjadi meski ia mengkonsumsi pil sekalipun.

"Dulu Dokter Alicia memeriksakan dirinya pada saya, tapi sempat saya bertanya mengapa harus memeriksa kandungan jika ia belum menikah? tapi saya salah. Beliau sudah hamil dua minggu waktu itu. Beliau berpesan kepada saya jika saya harus menjaga rahasia ini sampai beliau menikah. Tapi beberapa hari yang lalu, mendadak Suster Tania menghampiri saya kemudian memanggil saya dan meminta saya memeriksa keadaan Dokter Alicia sesuai keinginan Dokter Gaby. Suster Tania mengatakan jika Dokter Alicia pingsan saat mereka berbelanja di sebuah Swalayan yang ada di dalam Mall. Ketika saya memeriksanya, saya bisa melihat jelas jika tubuhnya lemah. Kehamilannya pun rentan keguguran jika ia selalu stress karena banyak pikiran, kelelahan, dan terlalu banyak aktivitas. Saya kasihan kepadanya. Siapa lelaki yang tega membuat gadis sebaik dia mengalami hal seperti ini."

"Entahlah Dokter. Saya tidak tahu."

*Flashback Off

***

Alice

Lelaki ini kembali lagi di hadapanku setelah beberapa hari menghilang dari pandanganku. Bukankah dia sendiri yang mengatakan jika sudah muak melihat wajahku. Lalu kenapa dia ada disini? Sepertinya ada hal yang penting yang akan dia tanyakan. Baiklah akan ku hadapi dirinya.

Sejak sumpah yang aku katakan padanya beberapa hari yang lalu, sejak itu pula aku selalu menghindarinya. Padahal setiap malam aku selalu berdoa kepada sang kuasa untuk melenyapkannya dari muka bumi ini. Tapi entahlah ku rasa ia adalah bagian dari Setan dan Iblis sehingga dirinya kekal berada di dunia ini.

"Jawab Alicia!!" teriaknya kembali.

Wajah Tania mendadak takut campur kebingungan melihat si Dokter tampan masuk ke dalam ruangan ini dengan dua tangannya yang berdecak pinggang.

"Anda Dokter kan Tuan Emiliano? mengapa suara anda begitu memekakkan telinga pasien seperti saya? bukankah anda tahu peraturan yang ada di rumah sakit ini?"

"Jangan berbasa-basi lagi Alicia. Aku tidak punya waktu untuk itu?" geramnya. Aku mencoba untuk menggerakkan tubuhku lalu bangkit meski Tania membantuku dengan hati-hati tetap saja tubuhku masih sulit untuk digerakkan. Sepertinya aku harus benar-benar istirahat total.

"Bicaralah baik-baik Dokter! Anda orang terhormat. Bahkan tidak ada yang akan mempercayai anda keturunan Emiliano Mebarak jika sikap anda seperti preman. Berteriak tanpa mengucapkan salam ketika masuk ke dalam ruangan ini."

Not My Fault (Complete)On viuen les histories. Descobreix ara