1. First Time

148K 3.7K 111
                                    

Sekuel dari Cerita 'Je Ta'ime, Milan'

***

Rotterdam

Menjalani kehidupan layaknya anak Kos yang merantau keluar dari tempat asal nya dirasakan sekali oleh Andres. Ya lelaki yang jenaka dan Bad boy Ini adalah Putra Bungsu dari empat bersaudara Emiliano Mebarak. Ia anak keempat dari pasangan Viola dan Milan. Ia hadir ketika Orang Tuanya sedang dilanda kebimbangan akan status Pernikahan mereka. Namun, justru kehadiran Andres mampu menyempurnakan seluruh kebahagiaan yang sudah ada.

"Pagi Andres." Gadis cantik keturunan Indonesia-Inggris ini sama seperti Andres. Ia berkelana hingga ke Negeri Kincir Angin untuk mengejar cita-cita nya menjadi seorang Dokter.

Sejak Andres kecil, ia begitu kagum melihat sang Mama mampu menyembuhkan banyak orang. Bukan sulap bukan sihir itulah kalimat yang sering Viola kumandangkan kepada Andres.

Viola selalu menekankan pada Putra bungsunya jika menjadi Dokter adalah pekerjaan mulia. Bukan hanya materi yang dikejar tapi melihat banyak orang dapat sembuh dari penyakit yang diderita merupakan mukjizat.

"Pagi Alicia."

"Jangan memanggilku seperti kebangakan orang disini. Panggil aku Alice. Aku suka nama panggilan itu. Papa dan Mama selalu memanggilku demikian."

"Baiklah... Alice." Alice tersenyum ketika Andres menuruti keinginanya.

"Ini untuk kamu. Sebagai tanda persahabatan kita." Alice mengambil sebuah Kotak dari Tasnya dan diberikan kepada Andres.

"Apa ini?" tanya Andres.

"Buka saja." Alice memang berharap Andres membukanya. Dengan cekatan Andres membuka Kotak itu. Ternyata sebuah Kaos yang bertuliskan 'Friend Forever'.

Ada rasa sesak ketika Andres melihat tulisan yang melekat sempurna diatas Kaos yang diberikan oleh Alice. Sejenak ia memandang Langit-Langit Ruang Praktikum yang ada di kampus ini sambil meremas Kaos yang dihadiahkan oleh Alice.

"Jadi kita teman?"

"Tentu saja. Kenapa?" Alice nampak kebingungan. Raut wajahnya memancarkan sedikit kekhawatiran. Mungkin ia salah bicara. Atau lebih parahnya salah memberikan hadiah.

"Karena aku berharap lebih." Andres memasukkan Kaos itu ke dalam tasnya dan beranjak pergi meninggalkan Alice dalam kebingungan.

"Andreesss.... apa maksudmu?" teriak Alice dari kejauhan.

"Lupakan." jawab Andres dengan sebelah tangan nya yang ditarik ke atas. Andres melambaikan Tangannya seperti ia mengibarkan Bendara putih tanda kekalahan.

Entahlah.

***

"Aku mencintainya."

Detak Jantung Andres berhenti berdetak. Jangankan untuk berdetak. Ia merasa Jantungnya telah hilang entah kemana?

"Aku tahu," jawab Andres pelan, "Lalu apa masalahnya?" jika Alice peka, kalimat Andres sudah mencerminkan dirinya tengah terluka dan tak lagi ingin mendengar semua kalimat-kalimat Alice yang menyakitkan.

"Kamu terdengar tidak menyukai ceritaku?" sudah tiga hari sejak Andres mengatakan ia ingin memiliki hubungan lebih dari teman dengan Alice.

Tapi justru Gadis di depannya saat ini memilih menerima cinta Steven si tampan pemilik saham tertinggi majalah terkenal di Inggris.

"Jika aku mengatakan 'YA' lalu apa yang akan kamu lakukan? Memukulku? Menamparku? Atau mencelaku? Emm?"

"ANDRES! Kenapa kamu begitu aneh. Apa masalahnya?"

Not My Fault (Complete)Where stories live. Discover now