.3 Bayar

220 21 0
                                    

"Ini" ucapnya

Aku hanya diam, tak percaya dengan yang aku tatap.

"Ini" ucapnya lagi

"Ah— iya kak" jawabku sambil mengambil payung tersebut.

"Kau pulang saja pakai payung itu, biar aku yang hujan hujanan" ucap kak Kevin sambil hendak pergi.

Aku menarik lengannya, "Ah kak, kenapa ga berdua aja pake payungnya? Dari pada kakak kehujanan?"

Alasanku berkata seperti itu bukan aku modus ya gais, tapi coba aja deh pikir kalau aku pake payungnya, terus kak Kevin hujan hujanan— kalo dia sakit gimana? Aku bakal merasa bersalah gais.

"Hm berdua?" tanya kak Kevin memastikan.

Aku mengangguk.

"Tidak. Jika aku melakukan itu, lalu ada beberapa pasang mata yang menatap kita apalagi orang yang mengenaliku, kau bisa habis dek."

"Apa— maksudmu habis?" tanyaku tak mengerti.

Okay, sebenarnya aku mengerti. Jika aku ketauan oleh orang orang yang nge 'fans' pada kak Kevin, aku akan habis di makan oleh mereka.

"Sudahlah, kalau begitu aku pergi" ucapnya lalu meninggalkanku.

"Tunggu!!" aku berusaha mengejar kak Kevin memakai payung.

Tapi, Kak Kevin tak berbalik. Ia hanya terus berlari.

Padahal, aku ingin menanyakan sesuatu padanya, "Mengapa kau menolongku? Dan Bagaimana?"

FoL

"REVYA!" panggil seseorang.

Aku berbalik, mencari dimana suara itu berasal.

"Oh, Dino!!" aku menyapanya saat dia mulai menghampiriku.

Dia menatapku dengan wajah itu— wajah khawatirnya.

"Heh lo gapapa? Aku dengar kemarin sore hujan, dan kau kan biasanya tak membawa payung? Apa kau kehujanan? Kenapa kau tak menelefonku?" Pertanyaan Dino disaat ia khawatir padaku layaknya ibuku yang sedang khawatir padaku.

"Aku meminjamkan payungku padanya" ucap seseorang.

"Kak Kevin?" mataku membulat mendapati sosok kak Kevin dihadapan kami

"Kau bisa mengembalikan payung itu sekarang?" tanya kak Kevin

Aku mengangguk pelan, "Nanti setelah pulang sekolah akan aku kembalikan,"

Dino hanya menatap kak Kevin dengan tatapan tak suka

"Ada apa?" kak Kevin yang merasa dirinya sedang di tatap seperti itu langsung bertanya pada Dino "Apa ada yang salah?" tanya kak Kevin lagi

"Menjauhlah dari Revya" ucap Dino kasar

"Memang kau siapanya?" tanya kak Kevin dengan pandangan tajamnya

"A–ku—"

"Aku pacarnya" ucap kak Kevin

Mataku kembali membulat saat mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh kak Kevin

" Apa ? Pacar? " batinku

"Hey Kevin! Jangan mengarang cerita!" kini yang dikatakan oleh Dino sudah tak sopan

"Aku tak berbohong, dia memang pacarku"  ucap kak Kevin santai, lalu ia segera pergi

Tetapi, Dino langsung menarik tangan Kak Kevin dan membalikan tubuhnya, Setelah itu sebuah tonjokan mendarat tepat di pipi kanan kak Kevin

Flowers of Love [ Tamat ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang