[33] PHO

3.2K 244 21
                                    

[Author's POV]

Setelah pulang sekolah, Jean langsung menghempaskan dirinya di pulau kapuk kamarnya. Ia baru saja bersenang- senang kemarin dan hari ini malah kebalikannya. Ia tak ingin berbicara kepada teman sebangkunya itu yang baru saja digandeng oleh cewek lain. Cemburu? Jean tak tau rasanya itu seperti apa. Mungkin, sekarang ia sudah mengetahui betapa sakitnya itu.

Tiba- tiba saja, ia mendengar suara getaran dari gantungan baju di balik pintu kamarnya. Karena penasaran, ia pun menoleh dan melihat—oh! Ia lupa jas hitam Nathan yang kemarin ia pakai belum ia kembalikan! Astaga! Sudah dibilang kan, kalau Jean itu pelupa?

Ia merogoh saku jas hitam tersebut dan menemukan—ponsel hitam Nathan. Ia membuka ponsel itu dan melihat....wallpaper yang berada di lockscreen itu adalah foto dirinya. Karena tidak dipakai password ataupun pin, maka, Jean dapat membukanya dengn mudah. Lalu ia melihat notifikasi.

You have one missed call.

From Gracella Celista

081344567689

"Ish! Apaan sih, nih cewek pakai acara nelpon- nelpon Nathan segala? Benci! Benci!" Jean yang saking kesalnya melempar ponsel itu ke atas tempat tidurnya. "Eh, tunggu. Ini berarti gue boleh liat gallery dia dong? Dia gak tau juga kan?" Akal licik mulai terlintas di pikiran Jean. Ia pun membantingkan diri di atas kasurnya dan mulai mengotak- atik ponsel itu.

"Aha! Ketemu! Liat- liat lah~" Jean memencet icon gallery yang terdapat pada homescreen itu dan menggesernya untuk melihat foto- foto cowok ganteng itu. Hihi~

"Eh, ini bukannya foto—" Jean yang tak ingin berburuk sangka, berusaha untuk melihat foto itu dengan lebih jelas lagi. "—Cella?" Ia melihatnya dengan jelas sekarang. Foto Nathan yang sedang merangkul Cella saat di Amerika dulu. Mereka berdua sedang memakai sweater serta perlengkapan musim dingin yang lainnya. Ya, foto itu diambil pada saat musim dingin berlangsung.

Salju putih bertebaran di sweater yang mereka pakai, dan pepohonan, semuanya diselimuti oleh pasir putih itu. Wajah Jean sudah semakin merah sekarang. Emosinya sudah mencak- mencak ke tingkat maksimum. Ditambah lagi Cella yang sekarang tinggal di rumah Nathan. Astaga, Jean benar- benar ingin membunuh cewek itu sekarang juga!

Satu hal yang membuat kemarahan Jean mereda. Di salah satu folder di gallery tersebut, ia mendapati banyak sekali foto dirinya sendiri. Senyumannya mulai mengembang, dan ia mulai melihat fotonya itu satu per satu. Ada foto yang diambil dari twitter, facebook, bahkan di screenshots dari instagramnya. Astaga! Jean sudah hampir terbang sekarang!

***

Baiklah, hari ini akan menjadi hari yang menyakitkan bagi Jean. Bukan hanya hari ini saja, mungkin akan seterusnya, karena ada si cewek kecentilan itu di sisi Nathan. Pada saat bel istirahat berbunyi, Febby menghampirinya di lapangan basket di belakang sekolah. Situasinya memang sedng sangat sepi sekarang, dan itu membuat Jean was- was, siapa tau Febby akan melabraknya lagi seperti pada hari itu.

"Ha-ha. Kasian ya, dicampakkin sama Nathan." Febby mendekati Jean dengan senyuman miring di wajahnya. "Makanya, jadi adek kelas itu gak usah sok kecentilan! Sok cantik banget sih, ya. Nathan akhirnya milih yang lebih cantik deh, daripada yang sok kecantikan." Febby mengangkat dagu Jean.

Tiba- tiba.....BYUR!

Jean menyiram wajah Febby dengan air mineral yang ia pegang.

"Emm, masa sih? Kalo gitu, dia ngapain nembak gue sampai dua kali? Dengan cara yang romantis lagi. Mendingan gue lah ya, daripada lo, udah dianggap gak ada sama dia." Jean berjalan pergi, meninggalkan Febby yang masih berdiri dengan wajahnya yang basah kuyup, membuat bedak mahalnya itu luntur.

StarlightWhere stories live. Discover now