The Mission: 22

4.9K 340 1
                                    

Kepanikanku mulai bertambah saat aku tersadar hilangnya Colin. Aneh, perasaanku tadi dia selalu berada di sampingku. Tapi sekarang ia menghilang entah kemana. Jangan lagi.

        Aku sudah menemukan Colin dan Annie. Tapi Annie kembali hilang, dan sekarang Colin... Tidak. Aku tidak akan membiarkan itu terjadi.

          "Dimana Colin?" suaraku meninggi agar terdengar oleh Mr. Kyle.

         Sebab, beberapa orang ini berteriak-teriak panik, dan ledakan bom itu terus-terusan berbunyi. Yang menyebabkan tanah ini bergetar.

          Suasana yang tadinya hening berubah menjadi mencekam.

       Sebelum tanganku ditarik oleh Mr. Kyle, aku melihat Beckley berlari kecil menuju kedalam White Horizon. Dan sesaat, tatapannya bertemu dengan tatapanku.

  ***

         Mr. Kyle terus menarik tanganku entah kemana. Tapi pikiranku terus memikirkan keberadaan Colin. Kemungkinan, ia tidak pergi jauh dari sekitar sini. Dan tidak mungkin juga ia pergi jauh dengan pakaian White Horizonnya.

       Perasaanku gusar. Saat kami hendak keluar melewati pintu utama White Horizon ini, aku menarik kembali tanganku. Mr. Kyle menoleh dengan tatapan bertanya. Tapi aku hanya mengangguk dan kembali berlari kedalam. Menembus kerumunan para pekerja yang berlawanan arah denganku.

          Lalu aku berhenti di tengah-tengan lobby. Menoleh ke kanan, ke kiri, dan ke atas. Berusaha mencari kemana Colin pergi. Pikiranku langsung berkata di atas.

          Jadi, aku berlari menuju tangga darurat, karena tidak mungkin lift berfungsi di saat yang seperti ini.

          Saat sudah sampai di lantai 1, tidak ada orang. Dan hanya seperti tempat tunggu, dan beberapa ruangan. Jadi kuputuskan untuk kembali menaiki tangga lagi.

          Lantai 2. Suasananya mulai berubah, dan aku juga bisa mencium berbagai macam obat-obatan dan apalah itu, menusuk hidungku. Dan terdapat berjajar pintu-pintu. Dan disini juga sudah tidak ada orang.

          "Colin!" aku berteriak.

          Aku berpikir, kalau aku berteriak, aku malah akan ketahuan seseorang, atau malah akan disuruh keluar karena kondisi yang sedang darurat.

          Tapi hanya itulah satu-satunya cara. Aku tetap meneriaki nama Colin. Dan mencoba membuka pintu-pintu satu demi satu.

          Di tengah-tengah, terdapat bangku-bangku yang disusun membentuk seperti persegi. Meja-meja tinggi seperti meja di lobby juga ada. Dan disekitarnya disekelilingin oleh kaca yang bertuliskan White Horizon.

          Saat pintu terakhir kupaksa untuk terbuka, mataku melihat sesuatu di pojok. Sepasang kakak-adik sedang duduk saling merangkul.

          Colin dan Annie.

          "Colin! Apa yang kau lakukan disini?"

          Segera aku menghampiri Colin dan Annie dengan cepat. Perasaanku lega, karena aku langsung menemukan mereka berdua.

          "Beckley, dan penggeraknya kembali kabur. Aku mendengar percakapan si penggerak dengan seseorang. Ia melaporkan, kalau ledakan barusan adalah bom tanda perang sudah dimulai lagi."

          Berita buruk. Berita yang membuat jantungku tambah tidak bisa tenang. Dan tiba-tiba saja seluruh tubuhku bergetar. Tapi aku masih tidak menyangka, Colin menemukan adiknya, dengan begitu cepat.

The MissionWhere stories live. Discover now