The Mission: 7

7.5K 422 13
                                    

"Saya akan menawarkan diskon bagi para kaum lansia ini. Diskon sebesar 50%, hanya sampai tanggal 10 saja. Di jamin, organ tubuh yang akan anda dapatkan juga sangat berkualitas."

          Berkualitas? Aku mengabaikan pidato Beckley, lalu aku melihat sekitar. Para marinir menatapku dengan tatapan aneh sekaligus bingung, para lansia yang menatapku juga sama. Mungkin mereka aneh melihat remaja datang ke tempat seperti ini, karena mungkin ini adalah 'surga' bagi para lansia. Lansia wanita memakai baju dan perhiasan yang sangat mencolok, berpakaian rapih dengan gaun yang tidak pantas dengan umurnya. Sedangkan lansia yang pria, kebanyakan mereka mengenakan setelan jas yang rapih, dan dengan cincin-cincin di jejari mereka. Mereka pasti orang-orang kaya.

          "Ikut aku."

          Saat tanganku ditarik oleh Thesa, aku tersadar, dan mengikutinya menerobos para kerumunan yang bersorak-sorai itu. Thesa sengaja menarikku agak ke pojok agar para marinir tidak bisa melihat kami.

          "Ayo kita cari Beckley!"

          Perutku menegang, dan seketika darahku berdesir cepat. Secepat inikah aku harus bertemu dengan Beckley? Saat Thesa kembali menarikku, kami sudah berada di dalam White Horizon. Gedung yang sangat mewah, dihiasi dengan warna keemasan dan tembaga. Air mancur yang berada di tengah ruangan luas ini memancar dengan gemericik yang menenangkan hati. Namun hatiku tidak tenang sekarang, aku harus bertemu dengan Beckley.

          Ketika kami tinggal selangkah menuju lift, langkah kami dicegah.

          "Maaf, nyonya dan nona. Apa yang sedang anda lakukan?"

          Penjaga pintu itu mencegah kami dengan kedua tangannya yang lebar.

          "Kami ingin bertemu dengan Beckley."

          "Tidak bisa, tuan sedang sibuk sekarang. Tuan tidak bisa di ganggu. Lagi pula, White Horizon juga sedang tutup sekarang."

          Selesai mendengarkan penjelasan dari penjaga pintu ini, aku menatap sekitar. Masih penasaran dengan White Horizon ini. Terlihat beberapa pekerja  mondar-mandir di lobby ini dengan seragam serba putih dan logo WH di atas saku bajunya. Orang itu sangat polos, dengan tatapan kosong. Ada apa dengan mereka?

          "Kami hanya sebentar saja, tuan penjaga yang baik. Kami hanya sebentar."

          "Tidak bisa, nyonya. Tuan Beckley sedang sibuk. Mohon agar anda sekalian keluar dari sini, sebelum saya paksa."

          Aku daritadi hanya memandang mereka berdua. Terlihat dari wajah Thesa yang sudah sangat ingin bertemu dengan Beckley.

          "Tolong, sir. Kami ingin bertemu dengannya sekarang. Tidak akan lama."

          "Nona, mohon untuk membawa ibumu ini keluar. Atau saya akan mengusir kalian dengan paksaan."

          Aku menatap Thesa. Ibu? Kalau dilihat sebenarnya, dia lebih terlihat seperti nenekku. Lalu aku menyentuh lengan Thesa, dengan gemetar.

          "Lebih baik kita pulang."

          Tatapan Thesa melemas, kemudian dia mengangguk dengan pelan. Aku membawanya keluar dari gedung White Horizon ini. Sesampainya diluar, para kerumunan sudah mulai bubar. Dan layar besar itu menjadi hanya logo WH saja.

          Kami berjalan menuju mobil yang terletaknya agak jauh dari White Horizon. Thesa berjalan disebelahku, dengan lemas, namun wajahnya menampakkan kekesalan.

The MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang