The Mission: 3

8.5K 591 5
                                    

          “Em,”

          “Ya?”

          Aku ingin sekali menceritakan tentang tawaran pekerjaanku tadi pagi. Tapi apakah Em akan mengizinkannya? Tapi aku masih bingung. Sebenarnya apa pekerjaan yang Thesa tawarkan itu?

          “Wanita yang membelikan Thunder Beaf itu menawariku suatu pekerjaan.”

          Em memalingkan wajahnya padaku, wajahnya menampakkan kegembiraan dalam dirinya. Ia sepertinya senang kalau aku mendapat pekerjaan ini.

          “Pekerjaan apa? Terima saja!”

          “Dia belum memberitahukanku pekerjaannya seperti apa, tapi dia bilang itu misi rahasia. Jadi, dia akan menjawabnya kalau aku memutuskan untuk mengambil pekerjaan itu.”

          Em terdiam, ia seperti berfikir dan ingin membantu memutuskannya.

          “Terima saja.”

          “Tapi bagaimana kalau misi rahasia itu membahayakan diriku? Atau dirimu?”

          “Hannah, dengarkanku. Semua pekerjaan ada kesulitannya. Percayalah, tidak ada yang akan terjadi denganmu.”

          Aku menatap mata Em dalam. Tidak biasanya dia menjadi sebijak ini, padahal dia baru 10 tahun. Aku kembali bimbang, di satu sisi, aku takut kalau aku tidak akan bisa melakukan misi rahasia itu. Tapi di sisi lain, uang itu bisa mencukupi kebutuhanku dan Em.

          “Baiklah, aku akan pergi.”

          “Nah, itu lebih baik.”

          Aku memaksakan senyumanku. Pertanyaan seputar misi rahasia itu menghantuiku. Bagaimana kalau misi rahasia itu memakan waktu yang lama? Sehingga aku harus meninggalkan Em sendirian. Semoga saja, itu tidak akan terjadi.

 ***

          Aku menuruni tangga. Satu-satunya peralatan yang kubawa hanyalah senter. Thesa menungguku di depan gedung usang ini. Seperti biasa, pakaiannya selalu bermerk dan mahal. Kali ini ia memakai rok agak pendek dan lipstick yang tebal.

          “Hai,”

          “Hai, kenalkan ini adikku, Emily.”

          Mereka berdua menjabat tangan satu sama lain, dan aku ingin segera mengatakannya.

          “Thesa, bisakah aku mengajak adikku ikut ‘misi’ ini?”

          Aku memelankan kata Misi agar tidak ketahuan dengan yang lain. Seperti yang ia beritahu.

          “Maafkan aku, sayang. Tidak bisa.”

          Kekecewaan merasuki tubuhku. Jadi aku harus meninggalkan Em? Sudah kuduga, pasti misi ini benar-benar misi serius.

          “Sudahlah, Han. Kau bekerja saja, aku bisa menjaga diriku. Lagi pula, ada Serena, ‘kan?”

          Aku menatap Em sedih, dia benar. Serena seumuranku, dan pasti dia bisa menjaga adikku selama aku tidak bersamanya. Tapi aku tersadar, Serena pernah bilang kalau ibunya sedang sakit, itu akan merepotkannya. Mau bagaimana lagi, hanya itu satu-satunya cara.

          “Em, dengarkan aku. Bilang pada Serena, aku menitipkanmu padanya, selama aku bekerja saja. Ingat, jangan merepotkannya, karena ibunya sedang sakit, okay?”

The MissionHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin