Chapter 13

989 108 3
                                    

bukankah Jenny pernah bilang padaku,dia sangat membenci Rexanne?

"Hey nona Willy!" ,,ucap Nickole sembari melambai-lambaikan tangannya berulang kali tepat di depan wajahku.
Aku melamun.Bagaimana tidak? melihat sahabatmu sendiri sangat akrab dengan musuhnya.Ada apa dengannya? apa ada seseorang yang telah menyihirnya?

"Oh,maaf Nick." ,,aku tersadar dari lamunanku dan menutup wajahku menggunakan kedua tanganku.

"Aku mengkhawatirkanmu Kath." ,,ucap Calum seraya tangannya memegang bahuku.

aku menghembuskan nafas panjang "Tidak ada yang perlu dikhawatirkan,Cal." ,,aku melepaskan kedua tanganku dari wajahku.dan tertunduk.

Baiklah.Tidak perlu khawatir.Aku akan memberanikan diri untuk datang ke meja Rexanne.Mungkin Jenny juga.

Aku berdiri dari tempat dudukku dan kudengar Calum memanggil namaku tapi,Ah kumohon.Aku tak peduli.
Ku berjalan dan kudekati meja Rexanne.Mungkin sekarang aku dan Rexanne hanya berjarak setengah meter.Oh,ternyata dia menyadari kedatanganku di mejanya.

"Oh,hei ada nona Williams disini." ,,sapa Rexanne padaku.Tapi,Hey.aku tak peduli dengan sapaanmu Rexanne! Aku juga sangat membenci Rexanne,mengingat bagaimana dulu ia mem-bully ku saat aku baru masuk di sekolah ini.

Jenny melihatku sekilas dan ia tertunduk.Tepatnya memalingkan wajahnya dariku.Aku masih berdiri menatap Jenny.Perasaanku campur aduk.Bingung? sangat sangat.

"Jenn,ada yang bisa kau jelaskan?" ,,tanyaku pada Jenny.Nihil.Tak ada jawaban dan reaksi apapun darinya.

"Tak ada yang perlu dijelaskan kepada seorang pengkhianat!" ,,Rexanne berdiri dan melangkah sangat dekat denganku,membuatku harus mundur satu langkah darinya.Aku tak butuh jawaban darimu.

Tunggu!
Pengkhianat?
apa maksud Rexanne?
aku bahkan tak pernah mengkhianatinya.
aku pun tak dekat dengannya.Hanya sebatas korban dan pelaku pembully-an.
Okay,Aku hanya bisa terdiam dan mengernyitkan dahi mendengar perkataan Rexanne.Kubalas tatapan tajam Rexanne.

"Tak usah munafik,Kath." ,,astaga kali ini Rexanne mendorongku.Mendorong bahuku.

Baiklah,kesabaranku sudah menipis."Bisa kau jelaskan padaku dulu apa maksud perkataanmu,Skylar!"
huh,aku tahu ia tak suka dipanggil nama belakangnya.Siapa peduli? aku memang sengaja.
Okay,sekarang aku mendorongnya 'agak' keras sampai ia terduduk di tempat duduknya kembali.
Jangan harap aku tak bisa membalasmu Rexanne!

Mungkin Rexanne masih terduduk.
Tapi,lihat!dua teman gengnya mendekatiku.
aku tahu maksudnya,memang ini yang selalu terjadi jika ada yang berani melawan Rexanne.

"Hey!" ,,bentakku
Oh,teman yang satunya menarik keras kerah bajuku sampai aku harus ikut berjinjit.
Dan yang satu lagi?
meremas rambutku atau mungkin menariknya dengan keras.
Baik,aku hanya bisa terdiam.Kedua tanganku ditahan sangat erat.

"Lepaskan,Bitch!" ,,teriak seseorang dibelakangku.Oh siapa itu? Calum? dia bisa berkata seperti itu? aku tak pernah mendengarnya berkata seperti itu.Dia selalu berkata sopan dan lembut padaku.Atau mungkin tidak dengan orang lain.

Kulihat Nickole berjalan di belakang Calum.Dia mendekatiku.Oh mungkin mendekati kedua teman geng Rexanne.Dan aww,dia mendorong dengan keras teman Rexanne,membuat mereka melepaskan tangan nya.Akhirnya aku tak perlu berjinjit lagi.

Calum menatap Jenny tajam.Seakan tahu apa tujuan dan maksudku datang ke meja Rexanne.Tapi sepertinya dia tak peduli.Dia menarik lenganku untuk keluar dari kantin.Dan Nickole juga.

Kami,maksudku aku dan Calum sudah berada di kelas.Nickole?sudah kembali ke kelasnya.Tak kusangka ia lebih memilih membelaku dan meninggalkan kakaknya disana.

"Kath,ada apa?" ,,ucap Calum sangat lembut.Aku tak berani menatapnya.Aku menunduk.Tubuhku masih berhadapan dengannya.
Tuhan.Aku tak bisa menahannya.Ahhh.
Air mataku menetes begitu saja.Diluar keinginanku.

"Kau tak usah sedih,kau bisa ceritakan padaku.Aku akan menjadi pendengar yang baik." ,,tangan Calum seraya mengusap rambutku lembut.Aku ingin cerita.Tapi,mulutku tak kuat untuk bercerita.Aku berusaha menahan tapi,air mataku semakin deras disertai isakanku yang keras.

"Cal." ,,ucapku lirih.Aku masih tertunduk.Tangan Calum berhenti mengusap rambutku.Kini kedua tangannya melingkar dan menarik tubuhku.Dia memelukku.Hangat,sangat hangat.Sangat nyaman berada di dada bidangnya.

Tak kusangka tangisanku semakin menjadi-jadi.Aku tak peduli seluruh teman kelas memandangku apa.
Hanya sedih yang kurasakan.Hancur.Merasakan kehilangan sahabat terbaikku.

Woyy,nih gw update lagi.Sebelum jadwal semakin sibuk.Sorry klo cerita semakin jelek.Klo bingung dengan part ini.Tenang Nanti semua penjelasannya ada di part selanjutnya.Gw janji.

Ywdh.Author mengucapkan

-VOMMENTS WOY!-

FORGOTTEN | Calum HoodWhere stories live. Discover now