Chapter 12

1.1K 110 8
                                    

Katheryn's POV

Nick?
Mengapa dia ada disini?
di depan ruang guru
di sekolahku sepagi ini..
dan,Oh tidak.
dia memakai seragam bertuliskan bagde nama sekolahku
dia sekolah disini?
tapi kenapa-
ahh,sudahlah...

apa aku harus menghampiri dan menyapanya seperti 'hai nick!' atau 'kau adiknya Jenny kan?dan kau sekolah disini?' .Ahh sepertinya pilihan yang buruk,sebaiknya aku cuek dan pura pura tak melihatnya saja...

"Hai,Will!" ,,suara seseorang yang sedang berada di depan ruang guru dan baru saja kulewati ...

Oh,Tuhan!
Nickole menyapaku,si mata hijau sialan itu menyapaku.
Baiklah,kali ini aku mengalah.Aku pun menengok ke arah sumber suara tadi.Nickole Danner.

Huh.Sial,cengirannya berhasil membuatku muak pagi ini.Ia melambaikan tangan padaku dan astaga dia berjalan mendekatiku.Tuhan,kuharap ia tak mencari masalah padaku pagi ini.

"Hey,pretty girl!" ,,Nickole.tangannya menepuk bahuku

"Umm yeah,fuck'in Danner!" ,,jawabku malas

"Oh God.Aku tak ingin mencari masalah dengan kau Williams!" ,,okay aku diam.Kaget?mungkin
wajahnya tampak serius.Apakah ada badai disini? aku tak pernah melihatnya bicara serius.Tak pernah.Selama aku menjadi sahabat Jenny.

"Lalu,bisakah kau tunjukkan dimana itu ruang kelas X-A wahai kakak kelasku? Yah,kau tahu,aku tak mungkin menunggu guruku datang dan menunjukkannya padaku.Terlalu lama." ,,jelasnya lengkap dengan cengirannya

Selalu menyusahkan.Apakah ia tak bisa mencari sendiri? Lagipula disetiap pintu kelas tercantum nama kelas masing-masing.Baiklah,aku akan mencoba menjadi kakak kelas yang baik kali ini.

"Baiklah,ikut aku!" ,,ajakku menuju kelasnya.Ia pun mengikutiku dari belakang.Bisa kurasakan ia tampak senang sekali.Mulutnya tak berhenti mengoceh.Sepanjang perjalanan,ia terus menghentak-hentakkan kakinya.Aneh juga konyol.

"Apakah ini kelasku?" ,,tanyanya.

"Bukan,kenapa kau mengikutiku?"

"Tadi kau menyuruhku untuk mengikutimu,idiot!"

"Sungguh Danner? Oh,maaf kelasmu ada disitu." ,,tunjukku pada ruang kelas disebelah kelasku.

Ia mengernyitkan dahi dan menghembuskan nafas panjang "Ternyata dari dulu kau masih saja idiot,Williams!"

Aku tak menghiraukannya.Aku tahu,jika aku melayani perkataannya itu akan membuat masalah semakin panjang.

****

Jam Istirahat.Paling kutunggu.Aku berencana pergi ke kantin.Sendiri.Biasanya aku mengajak Jenny tapi kali ini Aku tak tahu kemana Jenny,mungkin ia sudah bersama 'teman-temannya yang lain'.Ketika aku berdiri ingin ke kantin.Ada tangan yang memegang tanganku berniat menahanku ke kantin.

"Kantin?",,tanya Calum.Aku hanya mengangguk kecil.Lalu ia pun berdiri dan berjalan di belakangku.Saat keluar dari kelas ia mulai berjalan disebelahku.Menyeimbangi langkahku.

Huh?
Nickole?
dia berjalan berlawanan arah denganku.
Lebih tepatnya,ia tersenyum padaku.
Aku lapar.Baru saja aku ingin ke kantin.Perutku belum terisi.Apakah perutku harus diisi dengan cengirannya lagi? Aku muak.
Ia semakin dekat denganku.Mungkin sekarang sudah di depanku.

"Hai,Will.Umm ..this is your boyfriend? ,,tanyanya sambil melirik Calum.
"Wow,so cute & handsome." ,,lanjutnya.astaga dia berani sekali mencolek dagu Calum.Oh,Nickole hentikan.Jangan membuatku membunuhmu disini.

"Hey-" ,,bentakku,belum selesai aku mengomelinya,Calum malah membelanya
"Stop,tak apa.Aku senang mendapat teman seperti dia." ,,ucapnya sambil tersenyum pada Nickole.

Teman?
bisa kau ulangi Cal?
bahkan kalian belum berkenalan.
apa itu cara kalian berkenalan?
dengan mencolek salah satu dagu diantara kalian?
Hebat.Mungkin itu cara menggunakan ilmu kebatinan.

"Kau mau ke kantin bersama kami.Oh mungkin sebelumnya siapa namamu?" ,,tanya Cal pada Nickole

"Nickole Danner.Ajakanmu  terdengar menarik.aku mau."
aku hanya kaget melirik Calum dan Calum hanya mengangkat kedua alisnya seakan boleh-ya.
Baiklah,mau bagaimana lagi aku mungkin tak tahu apa yang mereka rasakan.Kau tahu kan,rasanya orang idiot bertemu dengan teman sesama idiotnya.
Aku mengalah.

Selama di kantin kami berbincang-bincang.Dan Nickole tak seburuk yang kupikirkan.Walau memang dulu ia sangat buruk.Menyebalkan.Selalu mem-bully ku.Aku tak tahu bagaimana rasanya Jenny menjadi kakaknya.Namun.Sepertinya ia banyak berubah menjadi lebih dewasa.Mungkin karena ia baru saja menginjak masa high school nya.Selama di kantin aku melihat-

Tunggu
Bukankah itu Jenny?
lalu,apakah itu Rexanne ketua geng yang paling jahat di sekolah?
mengapa dia bisa bersama Rexanne?
Astaga
mengapa Jenny terlihat sangat dekat dengan mereka?
bukankah Jenny pernah bilang padaku,dia sangat membenci Rexanne?

Hai,weekend nih readers.Di part ini gw kenalin dulu ya si Nickole.Ceritanya Nick sama Kath beda 2 tahun gituu.
Sorry kalo ada typo.
Eh,VOMMENTS dong...demi kelangsungan hidup author

Tanpa banyak kata,author mengucapkan

-Next ajah-

FORGOTTEN | Calum Hoodحيث تعيش القصص. اكتشف الآن