Chapter 11

1.1K 119 10
                                    

"Jenny?" ,,tanyaku dalam hati.
Mengapa ia ada di depan rumahku hujan hujan seperti ini?
Mengapa ia tidak masuk saja?
Ahh,,aku baru ingat kalau aku dirumah sendirian dan kunci rumahpun kubawa pasti Jenny tak bisa masuk kerumah tanpa kunci...

"Kath,kau tunggu sebentar disini!" ,,perintah Calum.Tak kusangka Calum keluar mobil hanya memakai jaketnya sebagai penutup kepala.Umm..kupikir dia sangat bertanggung jawab.Tak lama,ia segera membukakan pintu mobilnya untukku.Kemudian ia memberiku isyarat untuk keluar dari mobil.

Akupun keluar dan tanpa kusangka tangan kiri Calum memeluk bahuku sedangkan tangan kanannya terus memegangi jaketnya.Oh hanya seperti ini saja ia membuat jantungku berdegub kencang kesekian kalinya.Katakan saja aku terlalu percaya diri.
Dan setelah sampai di depan rumahku
Entah mengapa kulihat Jenny melihatku dengan tatapan aneh yang tidak biasanya kulihat,,,,

"Jenn,mengapa kau ada disini? Umm maksudku ini hujan Jenn dan kau berada di depan rumahku." belum sempat ia menjawab pertanyaanku,delivery pizza yang dipesan Calum datang.Cepat sekali.Tapi aku tak menghiraukannya,kubiarkan Calum yang membayarnya.Mataku tetap tertuju pada sosok gadis di depanku ini.Ia tampak aneh.

"Okay,bagaimana kalau kita kedalam dulu Jenn,sekedar makan bersama?" ,,tawar Calum sambil sedikit mengangkat 2 box pizza ditangannya

"Hm,Terima Kasih.Tapi,tidak usah tadi mum-ku sudah menelfonku untuk segera pulang.Dan Kath,maaf aku tidak membalas pesanmu karena ponselku terbawa oleh Nickole.Aku kesini hanya ingin memberikan ini." ,,tangannya memberiku benda yang sedari tadi ia pegang.Aku langsung menerimanya.Ya,2 porsi pasta dan lasagna.Pasti itu buatan mum-nya.

Okay,kembali ke ponsel Jenny.
Hah? terbawa oleh Nickole?
apakah itu Nickole Danner? adiknya yang super jahil dan menyebalkan itu? kurasa ia sengaja membawa ponsel kakaknya itu.Untung saja ia tak membalas pesanku dengan balasan yang aneh,bisa bisa aku dan Jenn sudah menjadi salah paham dibuatnya.

"Kuantar ya-?" ,,ucap Calum
Aku tahu Calum sangat bertanggung jawab dan tak mungkin ia setega itu untuk membiarkan seorang gadis berjalan sendiri malam hari dalam keadaan hujan.

Tapi,maaf Calum.Tawaranmu ditolak!
Gadis itu sudah pergi.
Sebelum Calum menyelesaikan pertanyaannya Jenny sudah pergi meninggalkan kami menggunakan payungnya dengan tergesa-gesa.Menerjang derasnya hujan.

Tapi...
Hey ,tunggu!
apa yang barusan kulihat?
Jenny mengusapkan tangan kirinya ke matanya!
Tepat! seperti orang menangis!
Atau mungkin matanya terkena debu?.Tidak.Dia menangis.
Tapi kenapa?

****

Calum's POV

Aku merasa bingung.Bingung dengan apa yang kurasakan.
Semakin hari,aku semakin dekat dengan Katheryn.Gadis yang tak kusangka menjadi teman terdekatku.Mungkin lebih dekat daripada Luke,Mike dan Ash.

Dia sangat baik kepadaku.Perhatian?sangat.Dia selalu mengerti aku.Walau mungkin terkadang sifatnya seperti anak kecil muncul.Tapi aku suka.Ia lucu.Ia apa adanya.Mungkin ia bisa menjadi pengobatku saat aku sakit.

Tapi,ini semakin membuatku bingung.Banyak hal harus kupertimbangkan.Walau sebenarnya aku tak bisa membohongi diriku sendiri.Posisi Emily dihatiku mungkin masih ada dan membekas.Aku tak bisa melupakannya hanya dengan waktu satu tahun saja.Namun,disisi lain aku butuh obat! Obat yang dapat menyembuhkanku dari keterpurukan rasa bersalahku ini.

Tapi,Aku juga tak ingin Katheryn tersakiti olehku.Tugasku bukan untuk menyakitinya,tapi menjaganya.



Sorry ya update agak telat,author sibuk ngurusin kawinannya Calum.
Eh,calum?
Oh,maksud gw sapi ternak tetangga sebelah.
Namanya Calum.

Weekend janji deh author bakal double update.
Oh iyaa!!!

Happy Birthday Abang Mike ku sayang.
Cepet pulang yaa...
Eneng masih setia nunggu kok.
Eneng tau abang masih cari biaya bwt kita nikah.
*ciaelah*

VOMMENTS !!

FORGOTTEN | Calum HoodWhere stories live. Discover now