Part 12

1.6K 12 9
                                    

Hola~ !! I’m coming!! Terima kasih yang masih bersedia menunggu cerita ini. Maaf kalau lama banget upload ceritanya karena selain lagi sibuk *ceilah sok sibuk lebih tepatnya hehe* juga karena modemku rusak kesamber gledek hikz.. *curcol*.

 

Pemberitahuan :

Telah terjadi kesalahan info dalam cerita ini tentang aturan huruf R dan L dalam hangul (tulisan Korea) pada nama Fara. Dimana aku menjelaskan bahwa nama Fara berubah menjadi Fala (dalam pengucapannya) di Korea, itu salah. Pengucapan nama Fara di Korea tetap alias sama seperti pengucapan yang sebenarnya.

Thanks to @Riangindaun yang udah mengingatkanku atau mengkoreksiku. Berhubung karena aku tidak ada waktu untuk mengedit ulang, sehingga cerita masih tetap sama untuk dibagian cerita -tentang nama Fara dan kenapa Haneul memanggilnya dengan Fala- *bow*.

 

Demikian dan terima kasih.

 

 

Selamat membaca! Dan maaf kalau ceritanya membosankan.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

“Fara, tunggu!” teriak Richard memanggil Fara, namun teriakan Richard itu sama sekali tak digubris oleh Fara. Dia seolah tak mendengar akan teriakan Richard itu.

Menyadari bahwa teriakannya diabaikan, maka Richard mempercepat langkah kakinya memperpendek jaraknya dengan Fara. Dan akhirnya, dia berhasil mensejajarkan langkahnya. “Ku bilang tunggu!”, ucap Richard pelan setelah dia berhasil meraih lengan Fara dan mencengkeramnya kuat agar Fara tidak bisa melarikan diri darinya.

“Lepaskan!” ucap Fara meronta berusaha melepaskan cengkeraman tangan Richard pada lengannya. Namun Richard bergeming. “Poo!” bentak Fara namun Richard masih tetap bergeming dan hanya menatap Fara dengan tatapan terluka. “Kau mau apa?! Lepas, kataku!” teriak Fara lagi.

Please, baby girl. Don’t be like this. You have to listen to what I’ll say to you.” Ucap Richard memohon. I’ll explain everything you need. All of your questions, I’ll answer it honestly, please~ .

Oh~ are you kidding me?! You want tell me everything about it now! And why didn’t you tell me when you just knew him for the first time? You know, you’ve made me like a fool!” jawab Fara penuh emosi. Sebenarnya dia tidak mau marah-marah pada Richard seperti yang sekarang ini dia lakukan. Terlebih lagi ketika dia melihat wajah Richard yang tampak frustasi untuk meyakinkan dirinya. Namun semua itu tertutup oleh rasa amarah yang begitu besar.

I didn’t mean it, really! I never thought like that.  It just because I care! You like my real sister to me and I love you, baby girl.”, jelas Richard singkat alasan terbesarnya mengapa dia tidak memberitahukan pada Fara mengenai pertemuannya dengan Ardhi. Tetapi belum sampai Richard berkata lebih lagi, Fara telah menyela ucapannya dengan dengusan, “Whatever!”, dan melangkah pergi meninggalkan Richard.

Namun baru beberapa langkah saja Fara meninggalkan Richard, sebuah tangan telah menahannya. “Sudah ku bilang jangan pergi dulu!” ucap seseorang yang telah menahan kepergian Fara itu yang ternyata adalah Richard.

True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang