Part 5

1.8K 16 0
                                    

Selama 4 jam mereka, Richard dan Fara, berada di pabrik 2. Memang setiap minggu, Richard menjadwalkan kunjungannya ke tiap pabrik, paling tidak seminggu 3x. Dan tak jarang pula Fara yang selalu menemaninya.

Mobil melaju membelah jalanan dengan kecepatan wajar. Mengingat hari sudah semakin gelap dan itu menandakan jalanan pun juga mulai padat karena jam pulang kerja.

Fara yang sebelumnya berencana akan menginap di rumah Haneul pun sedikit gelisah mengingat dia tidak akan bisa sampai kantor tepat waktu. Richard yang menyadari akan kegelisahan Fara pun berucap, “ada apa, baby girl?”

“Tidak ada apa-apa. Hanya saja tadi aku punya rencana untuk pulang bareng dengan Haneul karena aku berniat menginap di rumahnya malam ini. Tapi kalo jam segini aja kita masih ada disini, mana mungkin kita bisa sampai kantor tepat waktu?”

“Oh.. Kenapa kau tidak memberitahuku tadi? Kalau tahu seperti itu kan kita bisa pulang lebih awal?”.

“Hey, tidak bisa seperti itu juga dong. Kau ini bos tapi malah mengajari anak buahmu hal yang tidak baik!” ucap Fara dengan tatapan horornya atas komentar Richard.

“Hahahaha itulah mengapa aku menyukaimu lil sister, kau selalu berpegang teguh pada prinsipmu. Sekalipun aku atau orang lain mengajarimu hal yang menurut mereka benar, sedangkan menurutmu itu buruk, maka kau juga tidak akan terpengaruh sekeras apapun mereka berusaha membujukmu”.

“Huh” Fara mendengus kesal.

“Katakan saja padanya yang sebenarnya dan menyuruhnya untuk pulang lebih dulu. Jikapun nanti, setibanya dikantor dan kau masih ada niatan untuk menginap dirumahnya, aku yang akan mengantarmu kesana. Atau kau mau menginap di apartemenku?” ucap Richard disertai dengan kerlingan jahilnya.

“Jangan konyol!” jawab Fara dengan memukul lengan bahu Richard keras.

“Aw… Sakit Fara! Kau ini wanita tapi mengapa tenagamu bisa sebesar kuda sih? Ckckck.. Aku jadi merasa kasian sama pasanganmu kelak” keluh Richard sambill mengelus bahunya bekas pukulan Fara.

“Salah sendiri, sapa suruh kau bicara konyol seperti itu! Aku adukan kau ke mbak Nadya kalau kau macam-macam!” ancam Fara.

“Hahaha adukan sajalah, toh aku juga tidak takut. Dia kan sangat tau gimana kita. Lagipula kita mau ngapain coba? Ckckck.. Jangan bilang kalau kau sudah berpikiran yang tidak-tidak”, goda Richard.

“Terserah!”

Saking kesalnya Fara karena ocehan Richard, selanjutnya dia memilih diam dan melihat pemandangan yang berada dibalik kaca mobil, yang mana lebih enak dipandang daripada meladeni ocehan Richard. “Jikapun dia mengoceh yah terserahlah…… Masuk kuping kanan dan  keluar kuping kiri dech, syalalalala, hehe. Lagipula sayang telinga dan jiwaku. Semakin diladeni, semakin menggila. Hah kenapa aku dikelilingi oleh orang-orang gila sih?”, batin Fara.

Kemudian tak lupa pula dia mengirim pesan pada Haneul seperti apa yang telah dibilang oleh Richard tadi sebelum pertengkaran kecil mereka.

“Kau lapar kan? Kita berhenti di restoran depan itu dulu yah?” tanya Richard yang lebih mengarah ke pernyataan daripada pertanyaan itu memecah keheningan diantara mereka.

“Hm.. Belum terlalu… Wait! Bilang aja kamu capek! Jangan jadikan aku sebagai alasannya!”, todong Fara ke Richard.

Sementara Richard yang telah diketahui siasatnya itu pun hanya bisa nyengir sebagai tanda pengakuan kebenaran dari tuduhan Fara padanya.

---------

Disinilah kami sekarang. Richard menghentikan mobilnya di pinggiran Sungai Han, menikmati kerlap kerlip lampu jembatan Yeouido yang setiap menitnya berubah warna, belum lagi dengan tarian air mancurnya yang begitu indah, membuat mata tak bosan memandangnya. Aku mengamati konstruksi V-Pier yang dimiliki jembatan. Ini seperti mengingatkanku akan jembatan Suramadu, yang menghubungkan Pulau Jawa dengan Pulau Madura, yang membentang di sepanjang Selat Madura. Walaupun jembatan Suramadu sendiri hanya memiliki dua V-Pier yang ada di Pier-45 dan Pier-48. Soal keindahan, menurutku jembatan Suramadu juga tak kalah indah dengan jembatan yang ada di depanku sekarang ini. Sebagai anak bangsa aku cukup bangga juga bahwa Indonesia memiliki jembatan yang tak kalah hebat dengan jembatan-jembatan terkenal yang ada di negara lain.

True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang