Part 4

1.8K 13 2
                                    

Setibanya di apartemen, Fara segera merebahkan dirinya diatas tempat tidurnya yang nyaman. Tanpa ada niatan untuk mengganti baju yang dia kenakan saat ini dengan baju rumahannya sedikitpun. Seolah badannya sudah sangat capek untuk melakukan itu semua. Ditambahkan lagi dengan goncangan jiwanya yang terjadi di pameran tadi. Dia sendiri tidak pernah menyangka akan kejadian ini. Dia berpikir, tidak akan pernah bertemu lagi dengan laki-laki itu. Laki-laki dari masa lalunya, masa remaja yang seharusnya penuh dengan kenangan manis waktu SMU, namun gara-gara laki-laki itu, kenangan manis itu berubah menjadi kenangan kelabu baginya.

Sudah sejak lama dia melupakan kenangan itu. Lebih dari 7 tahun, dia mengira dia telah berdamai dengan masa lalunya itu. Namun rupanya kemunculan laki-laki itu membuktikan bahwa dia belum sepenuhnya berdamai.

Bukan tidak adanya kenangan manis sama sekali dalam masa remajanya terutama dengan laki-laki itu. Tapi lebih karena rasa sakitnyalah yang mengakibatkan segala kenangan manis itu tertimbun dengan rasa amarah dan kekecewaan yang luar biasa dalam.

Karena tidak mau memikirkan hal itu terus menerus dan karena faktor capek jugalah yang akhirnya membuat Fara terlelap lebih cepat dari jam tidur normalnya.

---------

Fara. Yah nama gadis itulah yang sekarang membuat Ardhi gelisah. Bagaimana tidak, setelah kejadian di pameran tadi bisa menentramkan hatinya saat ini jika pikiran-pikiran tentang gadis itu terus berkelebat dalam otaknya silih berganti.

“Bagaimana aku bisa mencari tahu tentang keberadaannya di kota ini?”, pikirnya. “Dia sudah sejak lama seperti memutus kontak dengan teman-teman SMU dulu. Dan aku tidak begitu kenal dengan teman-teman yang akrab dengannya sewaktu dulu. Argh”, erangnya dalam hati sambil menggaruk kepalanya dengan kasar yang tidak gatal.

---------

 

Satu minggu telah berlalu sejak kejadian itu, baik Fara maupun Haneul seakan telah lupa akan kejadian itu. Hingga tak ada satupun yang mengungkit peristiwa itu. Semuanya telah kembali ke kondisi semula. Fara, yang ceria kembali menjadi dirinya.

“Hey.. Hari ini pulang jam berapa?”, Tanya Fara pada Haneul melalui aplikasi chat jaringan kantornya yang dibuat khusus untuk para pegawai itu.

“Hm.. Seperti biasa sih. Emang ada apa?”

“Tidak, aku hanya pengen ikut pulang kerumahmu, boleh? Sudah lama aku tidak berkunjung kesana, aku kangen sama Eommeonim (ibu) dan masakannya tentu saja hihihi”

“Wah.. Tentu saja boleh, Umma (ibu) pasti sangat senang sekali melihatmu datang. Kau tahu dari 2 hari yang lalu dia selalu menanyakanmu kapan kau main kerumah. Kau mau menginap?”

“Iya. Aku juga sudah bawa baju ganti nih”

“Wow! Jadi kau benar-benar sudah menyiapkannya hah? Bagaimana kalau tadi aku bilang tidak boleh? Apa kau masih tetap nekat memaksa untuk menginap?”

“Ah aku tau kau. Kau tidak akan menolak jika aku bilang akan menginapp dirumahmu. Kalau kau tidak memperbolehkanku juga tidak apa-apa. Aku akan langsung kesana menemui Eommeonim, dan aku pastikan beliau akan langsung mengijinkanku, hahaha”.

“Hah… Dasar gadis tengil”.

“Tapi kau sangat sayang padaku kan?”, goda Fara

“Sayangnya memang seperti itu, huhuhu sungguh malang nasibku, kekekeke. Sudah ah, sampai bertemu nanti, aku harus menyelesaikan beberapa laporan lagi sebelum si bos menambahkannya lagi”.

True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang