Bagian XVII (1)

161 4 1
                                    

Wanita itu masih terlihat muda,meski umurnya sudah menginjak kepala lima. Kelihaiannya dalam memainkan piano juga membuatnya menjadi lebih muda.

Leona dan Rafael duduk melihat ibunya Rafael Mrs. Kelly memainkan piano. Rafael mengajak Leona untuk makan bersama ibunya bertiga di rumah ibu Rafael. Awalnya Leona sedikit canggung saat bertemu dengan Mrs. Kelly yang bisa dimasukkan sebagai wanita populer karena kariernya di dunia musik. Tapi semua pemikiran itu seketika hilang saat mereka berbincang di ruang tamu tadi,saat menunggu Rafael mandi.

"Jadi kamu yang namanya Leona ya?"
"Benar nyonya saya Leona teman Rafael."
"Panggil Tante aja Leona. Kamu tidak perlu canggung."
"Baik tante."
"Kamu tahu. Jauh sebelum Rafael bertemu kamu,dia itu anak yang palinh murung. Saat saya pulang dari tour di Eropa,tiba-tiba dia berubah lebih banyak senyum. Saya benar-benar berterima kasih Leona."
"Karena saya?"
"Mmm. Awalnya juga saya bingung,tapi saya bertanya dengan supir pribadj Rafael. Dia menjelaskan tentang pertemuan kamu dengan Rafael. Oya Leona, saya dengar kamu anak yatim piatu, apa itu benar?"
"Iya tante."
"Jadi kamu tidak punya saudara atau kerabat?"
"Dulu ada. Tapi dia juga sudah pergi bersama kedua orang tua saya."
"Biaya hidup kamu selama ini dari mana?"
"Saya dapat bantuan dari pemerintah,selain itu juga saya kerja sampingan."

Wanita itu memelukku tiba-tiba.

"Kamu harus bisa mengandalkan dirimu leona. Saat ini hanya ada kamu di dunia ini. Jangan biarkan dunia ini melahap mu,tapi kamu harus bisa melahap dunia ini. Aku tahu bagaimana perasaan kamu saat kamu sadar hanya ada kamu di dunia ini."

Leona hanya mengangguk.

"Terima kasih tante."

Akhirnya Leona merasakan pelukan tulus dari seorang ibu,walaupun Mrs. Kelly bukan ibu kandungnya. Kedatangan Rafael membuat mereka kaget.

"Ada apa ini?"
"Mmm. Rafael kamu sudah selesai mandi nak?"
"Mmm."
"Kalau begitu kalian tunggu sebentar mama akan masak untuk kita. "
"Biar saya bantu tante."
"No. Kamu teman perempuan Rafael pertama yang pernah dia bawa ke rumah saya. Jadi saya akan menyiapkan makanan special sendiri
"Rafael bawa Leona menjauh dari dapur kita."

Rafael menuruti ibunya dan membawa Leona berkeliling di rumah ibunya,melihat album foto mereka. Melihat koleksi CD klasik punya mereka. Dan akhirnya mereka duduk di taman belakang rumah.
Leona duduk di salah satu ayunan dan rafael duduk di rumput-rumput sambil berbicara menghadap Leona.

"Tadi kalian bicara apa dengan mama?"
"Mm. Cerita masa laluku."
"Oiya sebenarnya mama juga memiliki nasib yang sama denganmu. Dia juga yatim piatu sejak kecil."
"oya. Pantas saja."
HENING
"Raf tadi mama kamu bilang,sebelum kamu bertemu denganku. Kamu itu benar-benar murung. Kenapa?"
"Karena cerita masa lalu."
"Masa lalu? Emangnya apa yang terjadi dengan masa lalumu?"
"Sekarang bukan waktunya Leona aku kasih tahu kamu. Tapi aku akan kasih tahu kamu nanti."
"Mmm. Oke. Raf ayunan ini sejak kapan dibuat,kok bisa masih bagus?"
"Sejak aku kecil. Tapi aku tidak pernah memainkannya."
"Kenapa?"
"Karena dari kecil aku lebih suka belajar di rumah. Sebenarnya ini hadiah yang di kasih mama untuk ulang tahunku. Tapi sampai sekarang aku tidak pernah memainkannya. Makanya mama tetap menjaganya seperti baru sampai aku memainkannya."
"Ya sudah kalau gitu kenapa kamu enggak mainkan saja sekarang."
"Aku sudah besar. Sudah terlambat."
"Mana ada kata terlambat. Kamu tahu saat kamu naik ayunan. Kamu seperti terbang. Saat itu adalah hal yang paling menyenagkan. Lagian aku rasa kamu kurang sopan karena tidak menggunakan hadiah yang sudah di beri ibumu sendiri. Sini biar aku dorong dari belakang."

Bunga TerakhirWhere stories live. Discover now