Maafkan aku

Mulai dari awal
                                    

Deg
Aira tertahan saat...

Raidif berbalik menatapnya di ambang pintu

" Kenapa kau mengikutiku sampai ke mari?" Tanyanya dengan ekspresi super cute yang membuat Aira memalingkan wajah salah tingkah

" Di mana anakku??" Tanya Aira kesal

Mendengar itu, Raidif tersenyum

" Anak kita Aira.. anak kita!" Ucapnya memainkan mata membuat Aira gugup setengah mati.

" Di.. ma.. mana dia?"

Astaga Aira... suaramu mengapa jadi gugup begini

" Aku sangat lelah Aira. Aku butuh istirahat. Apa kau juga mau masuk ke kamarku?" Raidif tersenyum tipis

Glek

Aira menelan ludahnya pucat.

Apa maksudnya??

" A.. aku..."

" Jangan gugup begitu. Kamu pasti berpikiran mesum. Dasar wanita gila!" Tawa Raidif membuat wajah Aira merona dan...

Brak!

Wajah tersipu Aira langsung kaget saat Raidif tiba tiba menutup pintu kamarnya tepat di depan hidungnya kasar

" Jaaaaackkk!! Kau benar benar menyebalkan...!!" Teriak Aira kesal.

Dan...

Brakkk

Wanita itu menendang pintu kamar Raidif keras.

Membuat Raidif tertawa di dalam sana.

Dia masih sama saja..
Sama seperti dulu..
Tidak ada yang berubah - Batinnya.

Tapi, tawanya seketika terhenti saat melihat seseorang sedang tiduran di atas ranjangnya. Siapa lagi kalau bukan....

" Aiden!!!" Raidif menghela napas panjang. Menghadapi ibunya saja dia merasa olah raga di pagi hari. Nah sekarang ditambah sosok kloningan Aira di depannya "Anaknya"

" Hai pa.. aku senang kau mulai bercanda dengan mama. Aku yang membawanya kemari. Jangan tanya kenapa karna kalau tidak aku bawa dia bisa mati di sana. Kondisinya menyedihkan saat aku melihatnya." Ucap Aiden panjang lebar. Raidif hanya mengangkat bahunya lalu melepas bagian atas kancing kemejanya dan duduk di sisi putranya.

" Hmm jadi kau yang membawanya? Kenapa tidak tanya padaku dulu?"

" Tidak perlu. Papa tidak akan mengizinkan. Jadi aku bawa aja. Oiya.. jangan bicara denganku lagi, aku sedang marah padamu!" Aiden memalingkan wajah lalu menatap lagi majalah yang berserakan di kamar itu.

" Marah? Kenapa?" Raidif tersenyum geli.

" Tentu saja marah, kau dan putri itu.. ish kau selalu begitu. Aku marah karna itu. Tolonglah pa jangan memberikan contoh buruk padaku, kalau kau begini aku mau menyontoh siapa? Jangan salahkan aku ya kalau nanti aku jadi playboy juga." Kesal Aiden mengembungkan pipinya

Raidif mengernyit.

" Katanya marah.. tidak mau ngomong, tapi kok masih saja panjang lebar ngomongnya?"Goda Raidif lalu tertawa

Aiden memanyunkan bibirnya kesal.

" Lebih baik papa ke luar saja deh, aku ingin sendirian. Dasar pengganggu!!" Marahnya. Raidif semakin tertawa geli

" Ke luar? Tapi ini kan kamarku Aiden." Godanya.

Aiden menutup telinganya dengan bantal

" Hmm baiklah." Raidif lalu melangkah ke arah pintu.

THE LORD NOBLASSE 2 ( The Devil Come Back ) - REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang