" Sama sepertimu, aku bahkan bisa memaafkan apapun kesalahannya. Aku tahu ini gila, dia bukan orang yang sama lagi tapi aku tidak bisa berpaling darinya sedikitpun. Aku masih sangat mencintainya, dan maafkan aku Arthur.. kenyataan ini membuatku terluka setelah semuanya. Aku bagaikan hancur, aku merasa tidak memiliki hak apapun di sini.. aku bukan siapa siapa." Ucap Aira getir.

Dia lagi..
Dia lagi..
Kenapa selalu dia?
Kenapa selalu pria brengsek itu
kenapa?

Arthur berdiri menjajari Aira

" Aira.. aku akan menyerahkan semua ini padamu, aku akan tetap di sisimu sebagai Arthur yang dulu. Aku mohon tetaplah di sisiku, bersamaku!"

Aira terdiam..

" Kau lebih layak Arthur. Kau pria yang baik, kau pantas memimpin Salvador, maafkan aku. Aku harus pergi." Aira membalikkan badan menuju ke arah pintu.

Melihat itu, mata Arthur berkilat merah

" Apa kau mencintai orang yang membunuh ayahmu!!!" Teriaknya tegas

Deg

Aira menghentikan langkah. Tangannya mengepal erat

" Apa kau mencintai pria yang telah menghilangkan nyawa Dira bayimu? Apa kau siap melihat wajah orang yang telah membunuh ayahmu dengan sadis? Apa kau sanggup?" Senyum Arthur dingin

Aira mematung, ia teringat pada kepala ayahnya dan matanya yang masih terbuka lebar.
Aira gemetar

" Apa kau mau mengatakan cinta dan berada di sisi pembunuh itu hmm? Apa kau tidak memikirkan itu Aira?" Tanya Arthur lagi

" Diam Arthur!" Aira menoleh dengan mata berkaca kaca.

" Aku memang mencintainya tapi aku tidak serendah itu!" Kecamnya

" Lalu untuk apa?" Arthur melangkah ke hadapan Aira

" Aku ingin meminta penjelasan mengapa dia melakukan ini padaku." Tekan Aira memerah

" Lalu setelah itu kau akan mengerti dan memeluknya kembali seolah tak terjadi apapun. Begitu?" Arthur menatap Aira nyalang

" Arthur kenapa kau berbicara begini?"

" Aku bicara sesuai kenyataan. Aku bisa melihat kau sangat menginginkannya bahkan kalaupun dia membantai seluruh keluargamu sekalipun, kau mau tahu apa pendapatku? Kau benar benar memalukan Aira!!" Arthur menatap Aira tajam.

" Arthur jaga ucapanmu!" Aira mengangkat tangannya hendak menampar pria di depannya. Namun..

Tatapannya seolah beku saat Arthur menangkisnya dan menahan lengannya erat.

" Kau tidak boleh kemanapun!" Senyum Arthur sinis.

" Art.. kau membuatku takut. Kenapa kau jadi begini?" Aira gemetar

" AKU BEGINI KARNA KAMU AIRA!" Ucap Arthur lalu menarik tubuh mungil gadis itu dan...

Brakkk!

Dia melempar tubuh Aira ke sisi sebuah meja, kepalanya membentur sudut meja dan berdarah. Aira meringis menahan sakit.

Arthur mendekatinya lalu mencengkram dagunya erat.

" Kalau kamu tidak bisa melihat ke arahku, lebih baik tidak ada yang bisa kau lihat!" Ucapnya membuat Aira pasi dengan bibir pucatnya

" Arthur.. aku mohon.. jangan seperti ini.. aku ketakutan.. aku mohon.. tolong biarkan aku pergi." Aira menangis takut.

" Diamlah! Jangan membuatku marah. Jika kau bilang kau akan mencintaiku dan menjadi milikku. Baru aku akan melepaskanmu!" Senyum Arthur dingin.

Aira terdiam, dia menatap Arthur getir

THE LORD NOBLASSE 2 ( The Devil Come Back ) - REVISIWhere stories live. Discover now