Part 27

36.4K 2.2K 31
                                    

Security Service or M15 Office, Thames House, London

Raphael bergegas masuk ke dalam kantor pusat M15 dengan langkah lebar. Sesekali ia pun melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya sambil mengumpat dan merutuki keterlambatannya menghadiri rapat yang di pimpin langsung oleh Sir Jonathan Evans, Direktur Jenderal Dinas Intelijen Inggris tersebut.

Entah apa yang kali ini akan di lakukan oleh Mr. Michael Anderson -kepala divisi spionase (atasan Raphael)- padanya nanti. Mungkin lelaki paruh baya berusia 40 tahunan itu akan memaksanya mengambil cuti dadakan -di berhentikan dari tugas- hingga 1 bulan atau yang paling parah, Michael akan memutasikan dirinya ke bagian yang lebih rendah dari jabatan yang kini ia raih dengan susah payah.

Raphael mengerutkan keningnya sesaat ketika ia sudah tiba di dalam ruang rapat yang nampak sepi tersebut. Hanya ada beberapa orang di dalamnya, termasuk Michael dan Carlton Cole yang sedari tadi mendengus dan menggelengkan kepala ke arahnya.

"Ya Tuhan, berapa kali lagi kau harus terlambat seperti ini, Raph?" tanya Cole tak habis pikir dengan kebiasaan Raphael yang selalu datang telat dari waktu yang sudah di tentukan.

Raphael tak mengindahkan pertanyaan Cole. Ia malah beranjak menghampiri Michael, lelaki berkulit gelap dengan mata hitam dan berambut segelap malam. Lelaki itu mengenakan kemeja putih tanpa dasi yang sangat kontras dengan warna kulitnya. Di telinganya juga terpasang anting emas berjumlah lima di kiri dan kanannya. Sedangkan di lengan kirinya terdapat tattoo bergambar burung phoenix dan naga, Membuatnya nampak sangar untuk seorang atasan yang bertanggung jawab mengatur bawahan berjumlah ratusan orang. "Maaf, aku telat." ucapnya datar sembari duduk di sebelah Michael yang menyipitkan mata ke arahnya.

"Hanya itu saja ucapanmu? Apa kau tidak sadar kau itu sudah telat selama 1 jam? Kemana saja kau?" desis Michael kesal seraya merapikan berkas-berkas di tangannya.

Raphael mendesah letih. "Aku baru saja pulang dari Prancis dan aku juga sudah menghubungimu kalau aku akan telat kan?

"Kau melewatkan rapat dengan Sir Jonathan Evans, Raph. Seharusnya kau lebih bisa menghargai waktu dan direktur jenderal yang meluangkan waktunya untuk kita. Lagi pula ada urusan apa kau di Prancis hingga harus bolak balik ke sana?"

Raphael bergeming sejenak. "Aku harus berurusan dengan pemimpin parlemen yang sangat bijak sekaligus mengerikan."

Cole ikut menimpali. "Pemimpin parlemen? Siapa?"

"Briand Adhelard." sahut Raphael kemudian.

"Ah, pemimpin yang kini sudah menemukan putrinya ya? Katakan padaku, apa kau yang selama ini mencari keberadaan gadis muda yang cantik itu?" tanya Cole yang mulai tertarik dengan kehidupan tertutup anggota tertinggi parlemen National Assembly tersebut.

"Ya. Memangnya kenapa?"

"Kau pintar sekali menyembunyikan fakta tersebut, Raph. Sudah berapa lama kau mencarinya?"

Sudah 2 tahun. Sahut Raph dalam hati. Ia tak akan memberitahu Cole tentang hal tersebut. "Itu bukan urusanmu, Cole. Dan.... Ah, aku lupa menanyakanmu tentang kecelakaan di kensington street dua bulan lalu." Raphael menatap lekat Pria berbadan kekar itu lalu bergumam "Jadi, apa yang kau dapatkan tentang hal itu?"

Cole mendesah. "Sorry, Raph. Aku belum mendapatkan apa pun tentang kecelakaan itu karena akhir-akhir ini aku sibuk dengan spionase yang dilakukan negara Jerman di negara kita. Aku juga kembali memberikan tugas ini pada James." James adalah seorang polisi independen scotland yard yang tengah berusaha masuk keanggotaan M15 melalui seleksi ketat sekaligus bawahan Raphael ketika Raphael masih bekerja untuk Scotland yard.

Eternal Sunshine Where stories live. Discover now