Hari tanpa Starceable

5 1 0
                                    

Lapangan sudah di penuhi para siswa dan siswi untuk menjalankan kewajiban di hari senin yaitu upacara bendera.
Matahari yang mulai menjemur para siswa di lapangan membuatnya ingin cepat ke kelas untuk mendinginkan kembali tubuhnya .

"Gila hari ini panas banget", ucap Hema sambil megibas-ngibaskan tanganya , ia berada di tengah-tengah jadi tidak keliatan kalau Hema tidak besikap tegap.

Aera melihat ke arah Disa yang berada tepat di belakangnya , Disa berdiri tidak tegap seperti orang yang sedang kleyengan.

"Dis lo gak papa"?,bisik Aera.

"Gue aman kok",ucap Disa padahal nyeri di perut bagian sampingnya mulai menyerang serta mual yang ia tahan .

Upacara senin pagi pun selesai para siswa kembali ke kelasnya masing-masing.
Di kelas XI mipa 2 sekarang banyak siswa yang menggunakan buku sebagai penganti kipas , walaupun ada AC yang menyala tapi ada sebagian siswa yang menggunakan cara tradisional.

Aera melihat jam di layar handphonenya pukul menunjukan 08:25 , setelah mematikan layarnya hp itu kembali nyala tandanya ada sebuah notif pesan yang masuk.

Sanskerta

Ra , gimana sekolahnya aman?

Aman

Kalau ada yang berani ganggu lo, gue sekarang juga otw ke sekolah.

Bukannya lo mau touring

Gak jadi .

Why?

Karena lo gak ikut.

Tidak ada balasan lagi dari Aera karena guru paling kiler di SMANLA sudah berada di depan kelasnya sekarang.

Bel pulang sekolah berbunyi para siswa kembali berhamburan dengan rasa semangat yang awalnya di tekuk kini wajah-wajah itu kembali ceria.

Parkiran SMANLA kini tidak terlihat dan terdengar geberan motor serta motor sport yang bejejer seperti biasanya.

"SMANLA tanpa STARCEABLE ternyata cukup sepi dan tidak bising",ucap Aera sambil memakai helmnya.

"See you Ra", ucap Sema membuka kaca mobilnya.

"See you".

"Ra , gue cabut duluan ya", Hema memberhentikan laju motornya.

"Ya , hati-hati".

Aera baru saja mau melajukan motornya tiba-tiba Zana menghalangi laju motor Aera.

" Gue mau ngomong sama lo ".

"Gue"?, tunjuk Aera ke dirinya sendiri.

Zana menganggukan kepalanya , " bisa gak kalau sekarang, lo free kan?

"Iya , gue free".

"Di cafe dekat sekolah , gue naik mobil lo ikutun gue aja dari belakang".

"Ok".

Aera dan Zana sama-sama menuju ke sebuah cafe. Disa yang baru saja keluar dari gerbang sekolah menatap layar hpnya.

Sanskerta He's Badboy PerfectWhere stories live. Discover now