XI Mipa 2

9 1 0
                                    

Harapan akan tetap menjdi harapan bila kita hanya berdiam diri di tempat tanpa melakukan pergerakan dan perubahan.

Lapangan Olahraga mulai di penuhi oleh siswa XI Mipa 2 yang akan bermain basket.
Karena hari ini jadwal mereka turun kelapangan untuk mempraktekan teori minggu kemarin.

Pa Restu guru Olahraga di SMANLA mulai mengarahkan siswanya untuk bermain basket .

"Ok,kalian hanya mempraktekam mendriblle bola lalu masukan ke dalam ring,mengerti".

"Mengerti pak",jawab serentak.

Mereka pun satu persatu mendriblle bola dan melemparnya ke Ring sampai lima kali percobaan.

"Semangat....Calon pacar ",Ucap Seseorang di lantai 2 sembari menyaksikannya bermain basket.

Aera menoleh ke arah suara," Sanskerta",lalu mengabaikannya dan fokus kembali bermain basket.

"Cie.......",Ucap Sema.

"Apaan sih Ma",Ucap Aera sambil menahan senyumnya.

"Yaudah kalau mau senyum mah senyum aja,jangan di tahan",Goda kembali Sema.

" Ok, anak -anak XI Mipa 2 sudah selesai tapi jangan pergi dulu dari lapangan,tungguin teman kalian yang dari sekolah lain,Sekarang giliran mereka.

Aera,Sema dan Hema serta siswa-siswa yang lain duduk di pinggir lapangan , setelah lelah bermain Basket serta keringat yang mengucur deras di kepala mereka.

Aera yang duduk di pinggir lapangan serta menyenderkan tubuhnya di tembok,melihat.Sanskerta berjalan menuju ke arahnya.

"Buat loe,pasti loe capek dan haus kan",Ucap Sanskerta sambil menyodorkan Air mineral.

Aera menerima pemberian dari Sanskerta,"Makasih".

"Sama-sama,Calon Pacar".

"Kamu anak kelas berapa".Ucap Pak Restu.

"Anak XI MiPa 1 pak",Jawab Sanskerta.

"Ada jadwal olahraga"?.

"Gak ada pak,cuman mau mastiin aja ini teman-teman kelas saya bukan,ternyata bukan",Alibi Sanskerta.

Pak Restu menggelengkan kepalanya," Sekarang lebih baik kamu masuk kelas belajar dengan baik, percuma di daftar absen ini gak ada nama kamu".

"Baik Pak",Sanskerta pergi menyusuri koridor untuk menuju ke kelasnya.

Nando dan Disa sudah berada di tengah lapangan,mencoba mendriblle bola seperti XI mipa 2 lakukan.

Namun Disa hanya berhasil mendapatkan 2 angka dari lima kali percobaan , sedangkan Nando berhasil mendapatkan 5 angka dalam lima kali percobaan .

"Loe pasti gak bisa main Basket",Ucap Nando.

Disa hanya bisa mengaggukan kepalanya.

"Rambut udah di kuncir kaya ekor kuda kok masih gak bisa",Ucap Nando sambil mengibaskan rambut Disa yang di kuncir satu.

Disa melirik tajam Nando,"Gak ada hubungannya".

"Payah",Ucap nando.

"Biarin".

"Terus loe bisanya apa"?,Tanya Nando.

"Bulu tangkis,kalau loe duel bereng gue,di jamin loe gak akan menang lawa gue",Ucap Disa dengan sangat PD.

"Masaaaaa",Ucap Nando yang sedari tadi memperhatikan gadis berkacamata itu.

"Kamu Fernando Aro"?,Ucap Pak Restu.

Sanskerta He's Badboy PerfectWhere stories live. Discover now