The past continues

98 10 7
                                    


Hai,, sesuai janji author semalem buat kasih lanjutan chapternya malam ini.

Happy reading

***

Anita duduk bersandar pada kepala ranjang dengan tatapan kosong, bagai petir di siang bolong, wanita itu sama sekali tidak menyangka bahwa gadis yang kini tengah dekat dengan putranya adalah anak dari seseorang yang dulunya pernah ada didalam kehi...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Anita duduk bersandar pada kepala ranjang dengan tatapan kosong, bagai petir di siang bolong, wanita itu sama sekali tidak menyangka bahwa gadis yang kini tengah dekat dengan putranya adalah anak dari seseorang yang dulunya pernah ada didalam kehidupannya di masa lalu, bahkan penyelamat keluarganya

Melihat istrinya murung, Yossi yang baru kembali setelah memerintah asisten rumah tangga mereka membuat minuman hangat berjalan mendekat dan meraih pundak Anita agar bersandar pada bahunya tanpa bicara sepatah katapun. 

"Apa yang sudah kita lakukan yah? Seharusnya kita tidak menyerah untuk mencari mereka waktu itu. 

Seharusnya kita terus dampingi mereka dan mencegah hal buruk terjadi pada anak-anak Pradipta yah. 

Kita jahat sekali ayah, kita  seolah melupakan pengorbanan Pradipta yang gugur karena menyelamatkan keluarga kita. 

Aku.. Aku harus gimana Ayah? " Lirih Anita yang mulai kembali terisak. 

"Ini bukan salah kamu sayang, kita sudah berusaha mencari keberadaan mereka, bahkan selama bertahun-tahun lamanya. 

Tapi Mahira membawa anak-anak pindah dari rumah dinas dan menutup semua akses komunikasi dengan siapapun, bahkan dengan keluarganya sendiri. Kamu juga ingat kan bagaimana situasinya saat itu? 

Bahkan kamu tidak bisa menyerahkan wasiat Pradipta secara langsung karena Gatra mengalami trauma berat dan harus menjalani mental healing di luar negeri. " Jawab Yossi mencoba menenangkan istrinya. 

"Tapi tetap saja, nggak seharusnya kita menyerah. 

Entah apa yang selama ini terjadi pada keluarga mereka, sampai kita baru menemukan anak Pradipta dalam kondisi seperti itu. 

Kehidupan seperti apa yang gadis itu jalani sampai setakut itu untuk di sentuh? "

Yossi terdiam, kali ini hati dan pikirannya turut mengawang pada banyak hal yang membuatnya semakin merasa bersalah. 

Sekian tahun mengenal Pradipta, sosok sahabat yang tak pernah perhitungan, bahkan tak pernah menuntut balasan atas apapun yang dia korbankan pada setiap rekan sejawatnya. 

Pradipta adalah sosok perwira sejati, yang kematiannya selalu menjadi cerita sejarah mengharumkan yang turun temurun terkisahkan oleh pasukan-pasukan Rajawali, maupun pasukan-pasukan kesatuan lain. Sosok sahabat karib yang akan selalu Yossi kenang seoanjang hidupnya. 

Canda tawanya, cara bicaranya, cara dia menghadapi persoalan, juga bagaimana kepergiaannya yang gugur karena menyelamatkan keluarga Yossi. 

Dan kini, setelah bertahun-tahun kepergian Pradipta yang masih meninggalkan bekas perih di hatinya, juga rasa bersalah yang terus menetap sepanjang hidupnya. Perasaan itu semakin terasa menyakitkan, ketika janji yang seharusnya mereka tepati seolah tertagih oleh kenyataan yang baru saja mereka dapati. Mereka yang berusaha mati-matian bangkit dari luka dan rasa bersalah demi melanjutkan hidup, kini di Uji kembali dengan rasa sakit yang sama, bahkan lebih terasa perih. 

ELUSIFWhere stories live. Discover now