brave and honest girl

94 11 16
                                    


part 2r this weeks.

happy reading..!

***


" Menurut saya, om terlalu memaksakan ambisi terhadap anak-anak om" jawab Kayla dengan berani, membuat kedua mata Yossi membulat sempurna

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

" Menurut saya, om terlalu memaksakan ambisi terhadap anak-anak om" jawab Kayla dengan berani, membuat kedua mata Yossi membulat sempurna.

meski ada sedikit rasa takut dan sungkan, lagi-lagi Kayla mencoba tersenyum penuh arti, kemudian mengalihkan pandangannya pada kebun kecil di belakang rumah keluarga itu. 

"om tau kenapa tadi saya bilang Gatra bisa menghargai dirinya sendiri? itu karena dia tau cara menempatkan keinginannya di atas keinginan orang lain.

Karena dia mencintai dirinya, jadi perasaannya yang utama, dan pendapatnya adalah yang terpenting. 

Karena dia yang menjalani hidup nya, maka dia yang harus menentukan langkahnya sendiri om" Pungkas Kayla dengan tatapan sendu, kemudian menghela nafas berat. 

Yossi terdiam, karena selain masuk akal, jawaban Kayla seolah menampar dirinya yang selalu memaksakan ingin dan ambisinya terhadap putra-putranya. 

Kayla yang kini kembali menatap Yossi mencoba kembali tersenyum, " Menurut om, kenapa sebagian besar orang tua punya standar atau patokan masing-masing.

anak harus seperti apa, jadi apa atau bahkan sampai titik mana untuk membuat mereka merasa bangga?"

Yossi yang sebelumnya tertegun, sedikit tersentak oleh pertanyaan menohok dari Kayla. 

"Bukannya semua orang tua ingin yang terbaik buat anak-anaknya, tentu saja mereka harus punya standar, agar anak-anak lebih keras berusaha untuk menjadi yang terbaik dan membuat orang tua bangga? lagi pula, tidak ada orang tua yang ingin menjerumuskan anaknya bukan?"

" Standar atau ambisi nih om? 

Bukankah kata terbaik itu akan berbeda versi di mata setiap orang? 

Maksud om terbaik tadi, versi orang tua atau versi anak? 

Kalau versi orang tua, bukankah itu lebih mendekati kata ambisi daripada standar? " 

Lagi-lagi Yossi membeku, sesekali pria itu menatap ke dalam mata gadis di hadapannya . Betapa berani gadis ini, bahkan seorang jendral yang perintahnya tak terbantahkan seperti dirinya, seolah kehabisan kata-kata di hadapan Kayla. 

Tersenyum samar, kemudian melanjutkan kalimatnya " Om tau? Berjalan pada jalur yang di pilihkan rasanya akan lebih berat, meski terlihat mulus tanpa hambatan, dari pada melintasi jalur berliku yang kita pilih sendiri. Karena perasaan bebas memilih, memberi rasa kepercayaan diri. "

"Kenapa kamu terdengar sangat memahami situasi Gatra, apa kamu..? " Yossi tidak melanjutkan pertanyaannya saat melihat Kayla mengangguk. 

"Saya adalah anak yang tidak punya kebebasan memilih jalan hidup saya sendiri. 

ELUSIFWhere stories live. Discover now