My heart is already yours

97 12 4
                                    

heyhoooo...

ketemu lagi sama author bersama dua chapters lanjutan kisah ini.

jangan lupa untuk ninggalin jejak votes dan komentar kalian ya.

happy reading..!!

***

Drrr,,, drrrt,,, drrrtttt

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Drrr,,, drrrt,,, drrrtttt...

Getaran pada ponsel Kayla tak lantas membuat pandangan mata gadis itu teralihkan dari landscape view yang tersaji dibawah jembatan layang yang sedari tadi dia pandangi. Sudah lebih dari satu jam Kayla berdiri disana, terdiam dengan berbagai masalah dan kemelut yang dia bawa di kepalanya. Tidak banyak yang bisa dia lakukan untuk membuat pikirannya sedikit tenang selain pergi ke tempat itu, sejak kecil dia tidak biasa mengeluh kan hidupnya yang suram pada siapapun, dan hal itu terus dia bawa sampai kini. Tak ada yang akan mendengar dan mengerti, karean itu adalah hidupnya.

Kayla sudah keluar dari rumah sakit, Karena hanya mengalami luka ringan, dokter memberi ijin pulang untuk Kayla setelah menghabiskan cairan infus. Gadis itu tidak langsung pulang ke rumah, meski Emi dan Mina memaksa untuk mengantar. Tapi apa boleh buat, gadis yang mereka khawatirkan justru ingin menepi dan menyendiri sejenak.

Menghela nafas kasar, kemudian mengambil ponselnya dari dalam tas, Kayla mengernyit saat melihat puluhan notif panggilan dan pesan di layar ponselnya, kemudian tersenyum samar.

"Apa dia takut ku tolak karena nggak bisa di hubungi? Dasar manusia pemaksa" Gumamnya, lalu mengetik sesuatu.

Pandangannya kembali tertuju ke bawah jembatan, entah mengapa Kayla selalu mendapat ketenangan di tempat itu jika masalah mengusik ketenangan harinya. Tempat itu tidak sunyi, karena di bawahnya selalu ramai oleh kendaraan yang melintas, sementara jembatan tempatnya berdiri terkadang di lintasi beberapa pejalan kaki yang ingin memotong jalan menuju komplek seberang.

Kayla memejamkan matanya, menikmati hembusan angin sore yang membelai lembut wajah pucatnya dan saat matanya kembali terbuka, gadis itupun menyadari sudah ada sosok Gatra di sisinya. Berdiri menyamping, dengan nafas terengah-engah.

"Ll-lloo lari ya kesini? " Pekik Kayla, sedikit terkejut.

Bukan menjawab, pemuda itu justru menarik Kayla kedalam pelukkannya, membuat gadis itu sedikit meringis karena merasakan nyeri pada pundaknya yang terkilir.

"Kayaknya gue nggak sanggup deh Key kalau lo tiba-tiba ilang dan ngejauh dari gue, nggak peduli apapun jawaban lo nanti, meskipun pada akhirnya lo nolak gue. tolong jangan menjauh ataupun menghindar dari gue ya Key." Kata pemuda itu, dengan nafas yang masih sedikit tersengal.

Senyum lembut tercetak di bibir Kayla, lalu tangannya terulur untuk mengusap punggung pemuda itu.

"Kenapa?  Toh sebelumnya kita juga nggak saling kenal kan? " Dan dapat Kayla rasakan gelengan lemah di puncak kepalanya.

ELUSIFHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin