⋆༺ 23 - TRIP TO HELL

Start from the beginning
                                    

Pengemudi itu membisu. Tidak ada sedikit pun niat menjawab pekikan dari Delacey.

Delacey teringat lagi dengan sesuatu yang terjadi sebelumnya. Di mana Oscar yang muncul lebih dulu untuk mengalihkan perhatian Jeaven darinya. Bisa Delacey pastikan, ini merupakan rencana dari mantannya yang dendam terhadapnya.

"Fuck. Lo pasti anak buahnya Oscar 'kan?! Dasar Oscar banci. Salah sendiri tapi mau balas dendam, dasar anjing emang! Let me fucking go!" gerutu Delacey tapi sama sekali tidak digubris pengemudi misterius itu.

"Lo beneran anak buahnya Oscar 'kan?!" teriak Delacey sembari memberontak, ingin melepaskan diri dari ikatannya. "Dibayar berapa lo sama Oscar buat lakuin ini ke gue? Gue bayar lebih gede deh. Dua. Gak, sepuluh kali lipat! Jadi lepasin gue sekarang kalau lo mau duit lebih banyak!"

Alih-alih menyahut, pengemudi itu tiba-tiba tertawa keras. Nadanya terdengar jahat dan mengerikan, sukses membuat Delacey setengah merinding. "Apasih, gak usah ketawa kayak gitu!" komentar Delacey sembari menelan saliva karena sedikit membuatnya takut dan gelisah.

"Anak buah Oscar? Dibayar? So funny." Sosok itu kembali tertawa tetapi dalam sekejap, tawanya berhenti. "Yang ada, bocah ingusan itu bawahan gue."

Fuck.

Delacey menatap waswas. Salivanya tertelan susah payah. Lagi. "Siapa... lo?"

"Who am I?" Suara sosok itu terdengar semakin rendah dan tajam. "You really don't remember me, Delly?"

Perasaan Delacey seketika tidak enak. Firasatnya mengatakan bahwa orang yang sedang membawanya entah kemana ini adalah musuh besarnya yang tidak ia ingat siapa. Delacey yang semula berani berteriak seperti macan meminta dilepaskan, seketika menciut bahkan keringat dingin tubuhnya menetes keluar. Dengan rasa takut, Delacey diam-diam berusaha melepaskan kedua tangannya dari ikatan.

"Delly."

Sial. Ketika sosok itu menyebut nama akrabnya, bulu kuduknya meremang. Merinding sekali mendengarkannya. Seperti bisikan dari mahluk halus yang berusaha mengganggu atau... seperti psikopat yang sedang berbicara dengan target sasarannya.

"Delly." Pengemudi itu berbicara lagi. "You really don't remember me?"

Delacey tidak menyahut. Ia merasa dirinya berada di zona berbahaya dengan suasana amat mencekam. Mungkin saja, orang yang bersamanya adalah pembunuh berdarah dingin.

"You really don't remember me?"

Delacey tetap tidak menjawab pertanyaan berulang itu.

"YOU REALLY DON'T REMEMBER ME, FUCKING BITCH?!"

Dan entah mengapa sosok itu tiba-tiba berteriak sehingga membuatnya ikut berteriak, "I DON'T REMEMBER YOU, ASSHOLE! Don't you dare shout at me like that!" balas Delacey gemetaran. Rasa takut masih ada dalam dirinya, hanya saja ia berusaha menyembunyikannya.

"Cool." Sosok itu kembali tertawa seperti iblis. "So I'll make you remember me in a great way. Wait for that, Delly."

Bibir Delacey bergetar. "What the hell... do you mean?"

"I'll kill you."

Kedua kelopak mata Delacey melebar. "A-APA?!"

"Ada sesuatu yang ingin lo sampaikan?" Sosok itu menoleh ke belakang sekilas. "Sebelum dunia lo berakhir."

"Lepasin gue! LEPASIN GUE!" lawan Delacey tapi tidak kunjung berhasil melepaskan dirinya dari ikatan yang menahannya sedari tadi.

"Yah, kurang lebih begitulah rasanya terjebak dalam tahanan yang tidak diinginkan." Orang itu lagi-lagi mengeluarkan tawanya. "Sebentar lagi mobil ini akan mengantar lo ke lautan paling dalam. Enjoy your trip."

DELACEY & HER GUARDIANWhere stories live. Discover now