⋆༺ 21 - WISHLIST

2K 246 316
                                    

1K nya dulu baru fast update! ·˚₊· ͟͟͞͞꒰➳
________________________________

Perhatian Delacey tertuju ke segala penjuru ketika membuka mata setelah tertidur amat lelap. Ia terbangun di kamar lelaki yang sudah tidak ada di sebelahnya. Delacey membeku sebelum terbelalak ketika mengingat hal yang terjadi kemarin.

Jeaven menyatakan perasaannya dan tidur bersamanya.

Menyatakan perasaan kepadanya.

Dan tidur bersamanya.

Konyol.

Konyol sekali. Lebih konyolnya lagi, tidur bersama Jeaven justru membuatnya tidur nyenyak.

Delacey melirik sekilas ke perutnya. Kembali membayangkan bagaimana tangan besar Jeaven melingkar di sana, memeluknya erat. Hal itu tanpa ia sadari membuat pipinya bersemu merah, bahkan ia merasakan panas di wajahnya. Tersadar berperilaku aneh, Delacey segera menggelengkan kepala sendiri dan menyingkirkan segala pemikiran tidak warasnya.

"Sial. Cowok freak itu beneran mau bikin gue gila."

Sambil mendengus keras, Delacey beranjak bangun dari kasur besar bersprei hitam kemudian berjalan menuju balkon kamar yang menghadap ke halaman belakang. Mentari menampakkan diri secara, menyinari kulit bening Delacey yang pandangannya jatuh ke arah lelaki yang harus bertanggung jawab karena telah membuatnya nyaris gila. Atau bahkan Sudan gila.

Jeaven. Cowok itu sedang melakukan aktivitas fisik rutin setiap pagi di halaman dekat kolam berenang. Sinar surya turut terpancar mengenai tubuh sehat Jeaven yang tengah melakukan aktivitet fisik seperti push up untuk mengencangkan otot-otot di dada serta trisepnya.

"Dih. Ngapain sih dia olahraga di sana? Padahal udah tahu ada ruang gym di rumah. Mau caper? You show fucking off. I don't even fucking care," gumamnya dengan nada sinis sembari bersedekap.

Mungkin bibir Delacey memang berkata demikian, tetapi matanya tidak lepas memandang setiap gerakan fisik yang Jeaven lakukan. Memerhatikan amat intens bagaimana otot-otot indah itu bergerak, urat-urat kebiruan yang semakin menonjol, serta keringat menghujani sekujur badan besar yang membuat Jeaven terlihat hot. Reflek, Delacey menelan ludahnya.

"Why are there a guys who are as hot as Jeaven?" decaknya. Kesal karena Jeaven terlalu seksi dan memesona. "Dang it. He's always fucking hot."

Sampai akhirnya Delacey tertangkap basah oleh lelaki yang menjadi objek tontonannya. Reaksi Delacey sangat panik seperti pencuri yang ketahuan merampok, hal itu sanggup membuat Jeaven terkekeh gemas.

"Guten morgen, Princess."

Delacey membuka buang. Berusaha mengabaikan Jeaven.

"Wanna breakfast right now?" tanya Jeaven sedikit berteriak karena posisinya ada di halaman bawah sementara Delacey masih berada di balkon atas.

Delacey tetap tidak merespons tetapi posisinya tidak berpindah di sana.

"I have special menu for you today."

Satu alis Delacey terangkat. "Apa?"

"My bread." Jeaven menyeringai. "Wanna taste mine?"

Konyolnya, mata Delacey justru mengarah menuju perut kotak-kotak Jeaven yang bentuknya memang mirip seperti roti sobek. Cewek itu mendengus lalu melayangkan jari tengahnya tinggi-tinggi. "Fuck you! Cowok mesum!"

༄𝄡𝄢𓆩ᥫ᭡𓆪𝄡𝄢༄

Keributan yang terjadi kemarin akibat Jeaven dan juga Delacey menyebabkan keduanya diskors selama dua hari. Artinya, dua insan yang sedang duduk di meja makan—menikmati sarapan tidak perlu datang ke sekolah. Tentu itu hal gembira bagi Delacey karena tidak perlu berurusan dengan matematika sialan hari ini.

DELACEY & HER GUARDIANWhere stories live. Discover now