⋆༺ 05 - BETTER THAN HIM

4.4K 445 1.1K
                                    

don't forget to vote and comment, baby. happy reading, hope y'all enjoy <3
400 vote 1k comment, langsung next ^^
________________________________

"My bad."

Adalah dua kata dari bibir Oscar ketika ia berhadapan dengan Delacey, cewek yang beberapa menit lalu menariknya saat sedang bercengkrama bersama teman-temannya hingga di belakang gedung aula yang tidak diakses siapapun selain cowok itu dan Delacey yang bersedekap, melempar tatapan penuh kekesalan.

"Lo sama sekali gak ngerasa bersalah you've ignored messages from your girlfriend? Saking sibuknya sampai ngabarin sedetik aja susah?" tanya Delacey marah.

"Gue lupa."

"Lupa?" Delacey mengetatkan rahang, tidak habis pikir. "Lo lupa bales chat gue dan ngabarin gue? Apa gue udah gak sepenting itu di hidup lo? Siapa?"

"Siapa apa?"

"Siapa yang lebih cantik dan seksi dari gue yang udah bikin lo lupain gue?"

"Gak gitu anjing!" protes Oscar. Jiwa toxicnya kembali muncul. "Gue udah bilang kalau gue lupa ya lupa! Lo tau sendiri gue sibuk buat kejuaraan! Lo bukan anak kecil lagi, harusnya lo bisa ngertiin gue kalau gue sibuk! Dunia gue itu bukan cuma lo doang! Gue juga punya mimpi anjing! Jadi, gak usah gedein masalah karena perkara sepele ini doang!"

"Anjing." Delacey melotot. "Perkara sepele doang?! Gue ini pacar lo anjing! Gue juga pengen lo ada waktu gue! Sekadar bales chat atau sekecil berangkat sekolah bareng sesusah itu? You're fucking dick."

"Ya! Karena lo pacar gue harusnya lo dukung gue anjing!"

"Dukung? Gue kurang ngedukung lo apalagi? Selama ini gue selalu dukung lo buat kejuaraan renang lo! Gue dukung lo buat jadi atlet yang hebat! Gue gak pernah ngelarang lo buat latihan atau ikut lomba, gue juga gak pernah maksa lo buat selalu ada kalau lo sibuk, gue cuma mau lo ngabarin gue sialan! Karena dengan lo ngabarin gue, gue masih merasa berarti di hidup lo! At least, gue tau lo lagi sibuk atau ngapain, jadi gue gak perlu mikir yang macem-macem kalau lo gak ada di deket gue! I don't need to think if you're sleeping with a bitch!"

"Oke! Oke! Gue yang salah! Ini semua salah gue. Cuma gue yang salah. Gue minta maaf karena gue terlalu sibuk mikirin olimpiade dan latihan terlalu keras sampai gue gak bisa bagi waktu buat lo." Suara Oscar meninggi lantas ia merendahkan nada suaranya perlahan. " I'm sorry, Babe. I didn't mean to hurt you."

Oscar menarik Delacey ke dalam pelukan. Delacey hanya diam saja bahkan ketika cowok itu mengecup puncak kepalanya. "I'm sorry and I just want you to know... I never cheat on you. So don't worry."

Delacey bungkam selama beberapa detik, sebelum menyahut, "I keep your word."

Oscar melepaskan pelukan, mengatakan apabila pelatihnya sudah berada di kolam berenang sekolah sekarang. Ia izin pergi, Delacey padahal masih ingin marah kepada cowok itu, tetapi entah mengapa Oscar bisa semudah itu meredakan kemurkaannya. Delacey tidak mengerti, mengapa ia jadi selemah itu di depan Oscar. Sialan.

"I'll text you, babe dan nanti kita lunch di kafetaria bareng. See you."

Pada akhirnya Delacey melepaskan Oscar pergi. Cewek itu tetap berdiam di sana sampai di detik berikutnya, ia mendumel-dumel sendiri. Mengumpat. Merasa bodoh karena semudah itu diluluhkan cowoknya. Padahal dirinya masih ingin meluapkan kemarahannya karena sudah disepelekan Oscar dari beberapa minggu terakhir, bahkan cowok itu jarang ada waktu untuknya.

"Gak seru. Harusnya putusin pacar lo."

Delacey tersentak kaget mendengarkan suara seseorang. Cewek itu mengedarkan pandang ke segala penjuru, tetapi tidak menemukan keberadaan siapapun. "Who's that?" tanyanya dengan bola mata terus bergerak, seperti mencari keberadaan musuh yang sedang bersembunyi.

DELACEY & HER GUARDIANWhere stories live. Discover now