⋆༺ 10 - BEFORE PARTY

3.2K 366 1K
                                    

don't forget to vote and comment, darling.
________________________________

Delacey menyempatkan berkabar kepada pacarnya jika ia akan pergi bersama Jeaven untuk membeli kostum halloween, ia juga mengatakan jika sebenarnya ingin pergi bersama Oscar tetapi tidak memungkinkan karena Oscar sedang sakit. Besar harapan Delacey jika laki-laki itu melarangnya pergi bersama Jeaven dan mengorbankan diri meskipun dalam kondisi buruk sekalipun untuk menemaninya berbelanja.

Namun, itu hanya harapannya saja. Tidak dengan kenyataannya.

Oscar mungkin memang melarangnya. Tapi bukan respons menyakitkan ingin Delacey baca dari cowok tersebut.

Oscar : emg ga bisa beli sendiri? jgn manja

Padahal dulu krtika cowok itu dirawat di rumah sakit—akibat kecelakaan ringan—Oscar effort pulang untuk menemuinya yang sedang kalut dalam kesedihan, kacau, bahkan memberikannya pelukan hangat. Sekarang? Cowok itu benar-benar berubah.

Menyebalkan. Sampai kapan Delacey harus menahan ini semua.

Delacey: ya, aku manja. makanya aku mau pergi sama Jeaven aja.

Oscar : ok

Sehingga ia berakhir dengan Jeaven sekarang. Laki-laki yang ia pikir tidak akan pernah datang kembali ke dalam hidupnya.

"Here we go." Jeaven berseru ketika mereka sampai di parkiran toko. Pandangan Jeaven mengarah ke Delacely. "You okay?"

Delacey bergeming sedari tadi tersadar dari lamunan. Berdeham. Merapikan rambutnya lalu tersenyum lebar. "Totally okay. C'mon. I'll find the hottest costume for tomorrow!"

Tidak butuh waktu lama untuk mereka sampai di clothes store menjual pakaian-pakaian serta aksesoris unik yang khusus digunakan untuk pesta kostum seperti halloween, festival, theater, karnaval, dan sebagainya. Interior store itu juga sangat aesthetic, mengambil nuansa bangunan Eropa kuno.

Lagi-lagi Delacey memimpin, sementara Jeaven setia mengekori langkah cewek yang jauh lebih pendek darinya. Delacey terlihat seperti kucing ragdoll dilindungi oleh anjing Doberman pincsher yang tidak melepaskan sedetik pun tatapan tajam waspadanya.

Namun, ketika sibuk memilih pakain, hal tidak terduga terjadi. Delacey terkejut ketika mendapati seseorang yang tiba-tiba muncul di hadapannya. Tatapan mereka saling bertemu satu sama lain. Delacey mendengus jengkel apalagi saat orang itu tersenyum lebar sembari melambaikan tangan ke arahnya.

"Dari banyaknya mahluk, kenapa harus ketemu lalat satu ini," komentar Delacey sambil mendesis sinis.

"Hai Kak Delacey!" sapa Sakura dengan nada manja yang terdengar menjengkelkan di telinga Delacey.

Delacey balas melambaikan tangan, turut tersenyum lebar. "Oh hai, Slut."

Jeaven terkejut, menahan tawa. Sangat ramah sekali.

"What a great coincidence." Sakura masih tetap tersenyum meskipun Delacey sudah menunjukan tatapan permusuhannya ke cewek itu. "Lo ngapain ke sini, Kak?"

"Mau jual diri," ketus Delacey disusul dengusan malas. "Gak usah basa-basi. We're not even friends. So, go to hell. Bye."

"I guess, lo pasti mau beli kostum buat Halloween night party. Jadi lo mau pakai kostum apa besok?"

Alih-alih pergi, Sakura tetap melanjutkan percakapan yang tidak Delacey inginkan. Rasanya ia ingin sekali menampar wajah Sakura meskipun cewek itu untuk saat ini belum melewati batas. Tapi dengan melihat wajahnya, sudah mampu memancing emosi Delacey.

DELACEY & HER GUARDIANTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon