empatpuluhenam

1.6K 203 14
                                    

"Hallo"

"..... "

"Jadi siapa pelakunya?"

"..... "

"Baguss"

"Cari informasi tentang keluarganya dan langsung kasih tau saya"

"......."

"Yasudah"

"Anda salah bermain main dengan keluarga laksani natio" Ucap gita yang kini sedang berada di kamarnya sambil memegang salah satu foto

Tok tok tokk

"Ya masukk" Ucap gita

"Kak gitar aku kemaren mana?" Tanya zee pada gita

"Tuh dipojok" Tunjuk gita

"Dek" Panggil gita pada zee

"Kenapa kak?" Tanya zee

"Pirasat kakak benar kemaren dek" Ucap gita yang kini mendudukan dirinya di kursi kerjanya

"Hah maksud kaka apa?" Tanya zee penasaran

"Michelle"

"Dia yang udah bikin ka jinan tertabrak dan dia juga yang bikin ayah meninggal" Lirih gita

"Maksud kakak meninggalnya ayah bukan sepenuhnya karya penyakit ayah?" Tanya zee

Hanya anggukan kepala yang ia jawab dari pertanyaan adiknya itu. Perasaan sedih dan marah kini jadi satu dalam hatinya. Bagaimana tidak sosok sang ayah yang sangat iya sayangi dan cintai merenggut nyawanya bukan hanya itu sang kakak nya yang hampir kehilangan nyawanya karna terhantam keras oleh truk dan itu juga disebabkan oleh salah satu manusia yang mempunyai dendam pada keluarganya.

Zee yang sedari tadi berdiri dengan tangan mengepal kuat hingga urat urat tangannya terlihat sangat jelas menahan emosi yang memuncak setelah mendengar penuturan dari kakaknya.

Gita yang melihat adiknya itu lantas bangkit dari duduknya lalu berjalan kearah adiknya. Ia peluk tubuh adiknya. Ia bisa merasakan emosi pada diri adiknya sekarang.

"Sabarr nanti kita balas semua yang dia lakukan sama keluarga kita" Ucap gita sambil mengusap punggung adiknya

Usapan demi usapan gita kata kata penenang yang gita berikan pada adiknya mampu meluruhkan hati zee yang kini sedang kalut dalam emosinya.

"Udah ya sabar kakak janji kakak akan balas semua perlakuan mereka" Ucap gita sambil mengusap rambut adiknya

"Bukan hanya kakak tapi aku juga" Ucap zee

"Kita balas perbuatan mereka sama sama" Lanjut zee

"Iyaa" Ucap gita

"Yauda ayo kebawah mereka pasti nunggu lama" Ucap gita

Zee dan gita pun beriringan berjalan menuju ruang keluarga yang dimana mereka tengah berkumpul.

"Lama amat lu zee" Ucap adel yang melihat kedatangan zee dan gita

"Macet kali atau gaada mobil" Celetuk oniel

"Dikira dari sini ke kamar kaya ke sudirman kali ah" Tumpal gracia

"Hahahah" Tawa mereka yang mendengar celetukan dari ketiga manusia tersebut

"Mana gitarnya zee?" Tanya flo

"Gitarnya udah gaenak pake nanti aja gua beli lagi" Jawab zee

Padahal ia hanya tidak mood untuk bermain apa apa setelah mendengar penuturan dari kakaknya tadi di kamar. Tapi ia harus bisa menyembunyikan rasa itu dihadapan semua keluarganya.

 6 Buah Hati BundaWhere stories live. Discover now