8

2.1K 139 3
                                    

Di pagi hari yang cerah ini di sebuah mansion lebih tepatnya di ruang makan sudah terjadi kericuhan antara anak kelima dan keenam. Orang tua baik cici maupun kakaknya hanya melihat saja tanpa memisahkan mereka.

"Aku mau ikut dedek pake motorrrrr" Rengek chika pada zee

"Ngga kak panass udah gitu sekolah sama kampus kakak ga searah nanti aku kesiangan" Ucap zee

"Kakak bareng ka gita aja sii kan sekampus" Lanjut zee

"Aaaaa gamauuu maunya pake motor sama dedekkk" Chika terus merengek agar adiknya ini menyetujui permintaannya

"Yang di bilang dedek bener sayang kan kampus adek beda arahnya sama sekolah dedek nanti kalo dedek kesiangan gimana" Ucap bunda kini berusaha melerai antara putra dan putrinya.

"Gini deh nanti kita jalan jalan aku ajak kakak pake motor gimana" Tawar zee pada kakaknya

"Bener yaaa?" Tanya chika pasti

"Iya bener kakkk" Jawab zee

"Janji?" Tanya chika sambil menjulurkan jari kelingkingnya

"Iya janji kakaku tersayang" Ucap zee

"Ilihhh emang buaya kamu dek semua aja di bilang tersayang" Ucap shani yang membuat seluruh manusia yang ada di meja makan menatapnya. Bunda yang paham dengan apa yang diucapkan shani hannya menggelengkan kepalanya. Sungguh suka sekali para anaknya ini menjahili sibungsu.

"Cici masih marah ya sama akuu padahal aku udah peluk cici semaleman sampe tangan aku kesemutan" Ucap zee menatap cicinya itu

"Ohhh jadi kamu keberatan dek peluk cici?" Tanya shani sambil bersedekap dada

"Mampus salah ngomong gua udah tau dia lagi ada tamu bulanan" Batin zee.

"Hayolohh dedekkkk" Ucap jinan

"Hayolohhh nanti gabisa manja manja lagi sama cici" Kompor gracia.

"Kakak ga ikutan sihh" Ucap Gita

"Parah ih dedekk ko gituuu" Ucap chika ikut mengompori adiknya

Jinan gracia gita dan chika tau apa maksud dari cicinya itu makannya mereka pun ikut menjahili adik bungsunya.

"Bunda udah siang ini cici berangkat ke kantor sekarang ya ada meeting soalnya" Ucap shani lu bangkit menghampiri bundanya untuk mencium pipi bundanya dan menyalimi tangannya tak lupa juga ia memeluk erat tubuh bundanya itu.

"Iya ci hati hati yaa jangan ngebut kalo ada apa apa kabarin yaa" Ucap bunda beri wejangan pada anak sulungnya ini

"Iya bunda" Ucap shani

"Cici berangkat yaa kalian hati hati berangkatnya" Ucap shani pada adik adiknya

Kemudian shani menghampiri satu persatu adiknya untuk mencium pipi adik adiknya terkecuali zee, shani hannya memberi usapan pada kepalanya sekilas membuat sang empu merasa sedih melihat perlakuan cicinys itu

"Cici berangkat yaaa, zee kamu di ajarin jinan cici banyak kerjaan" Ucap shani menjahili adiknya

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam sayang/cici"

"Bundaaaa ko cici ga cium akuu tapi kakak dicium sama ciciii" rengek zee pada bundanya itu

"Mungkin cici marah sama kamu dek" Ucap bunda. Lihatlah sekarang bundanya pun kut menjahili anak bungsunnya ini

"Kalo kata cici mah sih lebih baik bujuk tuh ci shani" Ucap gracia

"Iyaa ci shani kalo marahnya lama" Ucap jinan diangguki oleh Gita

"Takut ihh kalo ci shani udah kaya gitu" Kompor chika oada adiknya

 6 Buah Hati BundaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang