bertemu tersayang

1.4K 143 38
                                    

Sesuai keinginan Nabila, Paul mengabulkan keinginan istri nya itu untuk mengunjungi anak anak panti yang dulu bersama Nabila.

Di dalam perjalanan Nabila sangat amat happy. Karena, perempuan itu benar benar sudah merindukan bunda Aisyah yang telah mengurusi nya sejak bayi sampai umur 17 tahun itu.

Di tambah lagi situasi panti asuhan yang selalu hangat dalam kebersamaan itu. Membuat, Nabila merindukan momen momen nya bersama adik adik panti Nabila itu.

"Seneng banget kaya nya yang mau ketemu bunda Aisyah dan adik adik panti hemm". Ledek Paul kala melihat raut wajah istrinya itu terus tersenyum bahagia.

"Pasti lah.. aku kangen banget mereka tau.. semenjak aku ke jakarta, aku ga ketemu temu mereka. Kak bas ngajakin tapi selalu ga jadi". Nabila.

"Ya namanya CEO sayang. Pasti dia sibuk. Aku akan yang jadi bawahan nya selalu sibuk terus". Paul mencoba menjelaskan ke Nabila agar mengerti pekerjaan abangnya itu.

"Oh iya, tapi kamu sama bang Rony di kantor fine fine aja kan?". Nabila.

"ya gitu, kadang aku sapa dia. Tapi, taulah kamu respon bang Rony gimana ke aku. Aku si ga masalah, karena aku akan tetap berjuang untuk mendapatkan maaf bang Rony". Paul dengan senyuman nya itu. Untuk menunjukkan bahwa dirinya masih baik baik saja. Walaupun terkadang dirinya merasa sedih, untuk pertama kalinya dia dan Rony seperti orang tak kenal di kantor itu.

Nabila melihat raut wajah suaminya tersenyum namun Nabila tau ada kesedihan yang di rasakan oleh suaminya itu. "Nab akan bantu ko, biar kamu sama ka bas seperti semula lagi". Ucap lembut Nabila sambil memeluk lengan suaminya itu yang sedang menyetir mobil.

"Ga usah dipikirin ya. Aku masih oke aja ko. Mungkin, aku sama bang Rony disuruh seperti ini dulu. Berantem dan salah paham dalam adik Kaka itu wajar kan?. Jadi, ga usah dipikirin ya". Ucap lembut Paul agar istrinya itu tak terbebani tentang dirinya dan Rony.

"Kka powl. Nab, boleh minta sesuatu lagi ga si?". Nabila.

"Apa tuh?. Asalkan jangan minta berlian yang mahal ya. Sekarang aku miskin, cuma karyawan biasa aja". Paul sedikit merendah..karena memang betul adanya. Dirinya saat ini hanya mengandalkan gaji Kantor nya sebagai karyawan biasa. Karena, Paul menolak segala pemberian papah dewa. Menurut Paul, itu bukan hal Paul lagi setelah dirinya tau bahwa Paul bukanlah bagian keluarga dari ardewa.

"Mana ada aku minta gituan.. pake nya juga males, buat apa juga. Cincin nikah kita aja buat aku cukup buat hiyasin jari jari mungil aku". Nabila sambil menunjukan jari mungilnya itu dan terlihat banget membuat Paul gemas, dan mengambil tangan Nabila lalu ia gigit dengan gemas.

"Ihhh ko hari nab di gigit si kak Paul!. Sakit!". Ringis Nabila ketika tangan nya itu di gigit oleh Paul.

"Hahaha maaf maaf.. lagian gemesin banget jari nya. Maaf ya". Ucap lembut Paul sambil menciumi satu satu jarinya Nabila itu. "Sayang aku mau minta apa hemm?". Paul.

"Ga jadi". Sambil mensedekap kedua tangannya itu ke depan. Bertanda perempuan itu ngambek dengan suaminya.

Bukan nya panik karena istri nya itu ngambek. Paul malah tertawa kekeh. Karena, baginya Paul melihat istrinya itu benar benar sedang menikahi anak kecil yang di bawah umur.

"Ihhh ko ketawa.. nab ngambek loh". Paul.

"Oh anak kecil ini lagi ngambek.. yaudah deh, biar ga ngambek. Mau di beliin apa?. Coklat?. Es krim atau gulali?". Paul benar benar seperti memomong anak kecil.

"Nyebelin. Nab bukan anak kecilll. Masa , di bujuknya pake itu si". Keluh Nabila.

"Kan kalau amak kecil lagi ngambek. Ya di bujuk nya sama ketiga makanan itu". Paul.

2 Hati 1 CintaWhere stories live. Discover now