siapa?

1.1K 105 9
                                    

Permintaan Salma yang ingin memakan seblak itu langsung di turuti oleh Rony. Saat ini mereka berada di atas motor Rony.

Mereka ingin berburu seblak untuk mengikuti keinginan Salma yang ingin memakan makanan itu.

Tapi, di jalan. Tiba tiba Salma memeluk Rony dan dagunya bertopangan di bahu Rony di motor tersebut dengan wajah murungnya.

Rony pun melihat wajah murung wanita itu di kaca spion tersebut. "Kenapa?". Tanya Rony dengan lembut.

Salma hanya terdiam. bahkan, wanita itu mengeratkan pelukan itu bahwa saat ini dirinya sedang nyaman di posisi saat itu.

Tangan kiri Rony pun terulur untuk mengelus tangan Salma yang sedang melingkar di pinggang nya itu. Sedangkan tangan kanan nya masih memegang setir motor dengan baik.
"Ron, kayanya ga jadi deh beli seblak". Salma.

"Kenapa?. Katanya pengin". Rony mencoba mengimbangi mood Salma.

"Udah ga pengin". Salma.
"Yaudah, terus mau makan yang lain heum?". Rony.

"Ga tau". Jawab singkat Salma.
"Kenapa si?. Ada yang ganggu pikiran lu?". Rony.

"Ga tau Ron, perasaan gua lagi gelisah banget. Di tambah lagi, papah pergi begitu saja ga pamit apapun. Malahan, dia cuma nitip pesan ke elu doang. Biasanya, dia sempetin waktu nya buat pamitan sama gua". Akhirnya Rony mengerti mengapa perempuan itu mood nya sedang turun.

"Mungkin aja emang benar benar sibuk sal, udah lah ga usah bete bete gitu.. kita jalan jalan aja gimana?". Rony mengalihkan pembicaraan Salma. Karena, dirinya pun belum menyiapkan jawaban atas papah Wijaya yang sudah menitipkan salma kepada nya.

"Ihh dia mah malah ngalihin pembicaraan. Rony mahh". Rengek Salma yang mengerti Rony sedang mengalihkan pembicaraan mereka.

Rony pun hanya terkekeh melihat wajah menggemaskan Salma di kaca spion tersebut. "Lagian kaya anak kecil aja di tinggal pergi kerja sama orang tuanya bete". Ledek Rony.

"Lah ko malah ngeledek si.. tau ah, kesel gua sama lu Ron". Sambil melepaskan tangan nya dari pinggang Rony. Dan saat itu di atas motor Salma tak pegangan apapun lagi.

"Ga usah ngambek". Sambil menarik tangan Salma lagi untuk melingkar di pinggang nya dan Salma pun tak menolak akan hal itu. "Ini kita jadi nya mau kemana heum?". Tanya Rony.

"Pulang aja lah.. udah ga mood kemana mana". Seperti nya Salma benar benar ngambek.

"Ko pulang, kita makan pecel lele aja gimana?. Mau?". Tanya Rony.

"Gamau!. Gua mau sama Nabila aja. Sama lu nyebelin". Salma.

"Ga usah ngambek Salma. Yaudah, gua minta maaf.. kita ke pecel lele aja ya". Bujuk Rony.

"Gamau, mau pulang aja. Pinggang sama perut gua ga enak". Salma.

"Sesakit itu ya kalau lagi haid?". Tanya polos Rony yang tak pernah merasakan sakitnya datang bulan.

"Isss segala nanya lagi lu". Salma.
"Iyalah.. mana gua tau rasa nya, gua kan laki". Rony.

"Iya lah Rony sakit. Ga sakit di bagian perut aja, tapi pinggang, dan belum lagi kepalanya jadi pusing. Badan kayanya pegel pegel gitu". Salma menceritakan tentang bagaiman rasa nya ketika datang bulan pada perempuan.

"Pantesan cewe kalau datang bulan galak". Sindir Rony.
"Makanya ga usah nyebelin". Jawab Salma sambil mencubit kecil di pinggang Rony.

"Iya iya iya.. yaudah kita pulang, tapi sebelum itu kita cari makan dulu". Rony.

"Gamau.. please, anterin gua pulang aja Ron". Salma.

"Yaudah iya.. nanti makanannya beli online aja ya". Rony.
"Heumm". Hanya di jawab dengan deheman saja oleh Salma.

2 Hati 1 CintaWhere stories live. Discover now