menerka nerka

1.2K 110 9
                                    

"bang Rony". Panggil Nabila disaat Rony sedang berada di ruang kerjanya di rumah megah itu.

"Masuk nab". Nabila pun masuk ke dalam ruangan tersebut. Dan melihat abangnya itu sibuk dengan lembaran pekerjaan nya. "Ada apa heumm?". Tanya Rony saat adik cantik nya itu sudah berdiri di hadapan nya.

Nabila saat itu merasa gelisah. Entah, apa yang ingin dibicarakan oleh abangnya itu. "Kenapa bila?". Tanya Rony kembali.

"Bang, Nabila mau balik ke Bandung". Ucap ragu Nabila.

"Loh ada apa ?. Ada yang ganggu pikiran kamu lagi?". Rony.

"Bunda Aisyah aku kabarin dari kemarin ga ada respon apapun. Aku coba telpon kesana pun ga aktif nomor nya". Nabila.

"Ah iya Abang lupa kasih tau kamu bil". Rony baru mengingat sesuatu.

"Ada apa bang?. Mereka ga apa apa kan?". Nabila.

"Mereka gpp Nabila. Tapi, Abang lupa kasih tau kamu kalau bunda Aisyah dan yang lainnya sudah Abang pindahkan di tempat yang layak dan aman. Dan nomor bunda Aisyah maupun panti sudah Abang ganti semua". Nabila merasa heran. Kenapa secara tiba tiba abangnya itu mengganti Nomor bunda aisyah bahkan sampai nomor panti asuhan itu
"Aman?. Emangnya ada apa bang?". Nabila.

"Duduk dulu yuk". Rony mengajak Nabila untuk duduk, agar bisa ngobrol lebih santai. Karena Rony melihat wajah tegang adik nya itu.

Mereka pun duduk di sofa tersebut. "Bang jawab Nabila, mereka kenapa?". Dengan nada paniknya.

"Tenang bila. Kak bas jelasin semuanya ke kamu, tapi tenang oke?". Rony.

"Iya.. coba Sekarang jelasin ke bila. Mereka gpp kan?". Nabila.

"Iya mereka gpp saat ini dan Abang udah pastiin itu. Tapi, satu hari setelah kamu udah kak bas bawa kesini. Bunda aisyah dan anak panti lainnya dapet teror". Sontak ucapan Rony membuat Nabila nafasnya terhenti sekian detik.

"Hah teror bang?. Ko bisa!". Nabila.
"Kak bas lagi nyari tau bil. Tapi, semuanya aman ko. Kamu ga usah khawatir ya. Anak buah kak bas saat ini udah mulai jaga panti dari dekat". Rony.

"Kak bas, bila mau ketemu bunda dan adik adik panti". Suara manja Nabila dan wajah sedihnya saat mendengar bunda aisyah dan adik adik pantinya itu mengalami sesuatu.

"Huestttt hey, mereka gpp ko. Jangan sedih ya. Nanti kita ke bunda ya". Merangkul adik kesayangannya itu.

"Janji ya sama bila. Kita kesana, tapi hari ini juga". Nabila.

"Iya nanti kita kesana". Rony.
"Kak bas kenapa baru bilang sama bila?. Kak bas sama bunda udah janji loh, dalam keadaan apapun panti. Kalian kasih tau bila. Tapi kenapa masalah ini kalian ga bilang?". Nabila.

"Kak bas lupa sayang.. lagian, bunda Aisyah juga bilang sama kak bas, jangan kasih tau kamu. Takut nya ngeganggu kamu yang lagi belajar". Rony.

"Tuhkan kalian bohong sama bila". Rengek Nabila.

"Engga bohong, ya ampun.. pusing nih kak bas kalau udah ngambek gini". Rony.

"Awas kalau ngumpetin sesuatu lagi dari bila. Bila ngambek berbulan bulan sama kak bas". Ancaman Nabila.

"Iya.. ya ampun, udah berani ya anak kecil ini ngancem Kaka nya". Rony.

"Lagian kak bas ngeselin". Rangkulan itu semakin erat. Dan Rony pun senang, jika adik kesayangannya itu bermanja manja dengan nya.

Tapi, saat mereka sedang berpelukan seperti itu. Tak sengaja, Paul melihat kedekatan antara Nabila dan Rony membuat Paul sangat kesal.

Ditambah lagi soal tadi, mamahnya yang tiba tiba ngide untuk menjodohkan Nabila dengan pria yang tak disukai sifatnya oleh Paul. Dan sekarang, dia melihat Rony memeluk Nabila dengan mesra.

2 Hati 1 CintaWhere stories live. Discover now