perjuangan paul

1.5K 152 32
                                    

Sudah 1 bulan full mereka semua menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan walaupun tahun itu mereka belum sempurna menjalani itu semua.

Dan sudah 1 bulan juga Salma Rony menjalani pernikahan itu. Dan di awal pernikahan mereka, begitu banyak masalah masalah yang menghampiri mereka.

Hari itu adalah hari kemenangan bagi seluruh umat muslim. Merayakan hari kemenangan setelah berpuasa 1 bulan.

Salma Rony juga menjalankan pernikahan mereka dengan baik. Dan masalah kemarin, sudah mereka selesaikan dengan baik. Walaupun, Rony belum mendapatkan hak yang seharusnya ia dapatkan dari istrinya itu.

Akan tetapi, Rony tak memaksa istri nya itu untuk memberikan itu semua kepada nya. Rony masih sanggup menunggu sampai Salma siap dan meminta nya sendiri.

Setelah sholat subuh, Rony beranjak tidur kembali. Karena matanya sangat amat ngantuk dikarenakan semalaman Rony full takbiran di masjid bersama bapak bapak komplek.

Sedangkan Salma dan Nabila sibuk menyiapkan hari raya besok.

Sedangkan Paul?. Pria itu semakin ugal ugalan untuk membuktikan ke abangnya itu, bahwa dirinya tak seperti apa yang ia pikirkan. Mungkin, dia terlahir dari ibu seorang penjahat, tapi dirinya tak mau seperti itu.

Paul semakin menunjukkan ke seriusin dirinya terhadap Nabila. Walaupun, usahanya setiap hari hanya di cuekin oleh Rony.

"Ron, bangun Napa.. makanya, kalau abis subuh itu jangan tidur lagi". Salma masih berusaha membangunkan suaminya itu yang sangat amat susah di bangunin untuk sholat Ied idul Fitri.

"Sayang, jangan ganggu aku dulu. Aku ngantuk banget loh". Racauan Rony yang matanya itu sangat susah di ajak kompromi.

"Sholat Ied Rony!. Sholat cuma setahun sekali. Sayang kalau ga sholat Ied Ron". Salma.

"Sayang, 5 menit lagi ya". Rony.
"Ga mau, dari tadi 5 menit terus. Nanti telat sholat nya". Salma.

Bukan nya bangun, Rony malah memindahkan kepala di atas paha istrinya itu dan wajahnya menelusuk di perut istri nya itu yang sudah berpakaian rapih.
"Wangi banget sayang. Cantik pulak". Puji Rony.

"Ron, udah ga ada waktu gombal. Sekarang kamu bangun terus mandi. Cepet". Perintah Salma yang benar benar menguras emosi nya itu.

"Udah 1 bulan nikah, masih aja manggil nya Ran Ron heran aku mah. Panggil kek sayang, mas kek, bub kek, ayah kek, apa kek gitu. Ga ada romantis romantis nya banget sama suami. Katanya udah sayang dan cinta. Tapi, masih manggil nama. Mana, kalau bukan aku yang cium kamu dulu, kamu ga akan cium aku. Jadi istri itu agresif dikit kek. Suaminya juga mau di manja tau sama istri nya. Udah suami istri ko, gengsi nya makin makin menjadi jadi.". Sebenarnya Rony sudah mulai risih dengan panggilan istri nya ke Rony.

Namun, baru kali ini Rony protes dengan istri nya itu soal nama panggilan dirinya."banyak mau nya nih orang.. udah ah, cepet Ron mandi Allahuakbar.. cape banget dari tadi aku bangunin kamu". Salma mengalihkan pembicaraan itu. Karena betul ucapan Rony, bahwa dirinya itu sangat amat gengsi untuk memanggil Rony dengan sebutan "sayang". Dan belum terbiasa juga (makanya biasain Salma!!!).

Rony pun mengubah posisi badannya menjadi duduk dan berjalan ke arah manda itu dengan wajah cemberutnya.

Sedangkan Salma pun mulai menyiapkan baju lebaran suaminya yang couplean dengan dirinya.

Setelah menyiapkan baju untuk suaminya itu. Salma turun dari kamar nya itu untuk menyiapkan alat sholat untuk dirinya dan suaminya itu.

"Sal, peci aku mana ya?". Teriak Rony yang memanggil nama Salma.

Salma mendengar Rony memanggil namanya tanpa embel embel kata "sayang atau ca" itu di kuping nya serasa aneh.

"Oh malah bengong. Peci aku mana salma". Dengan wajah cemberutnya, Salma pun tak menjawab pertanyaan suaminya itu. Melainkan, dirinya mengambilkan sendiri peci Rony.

2 Hati 1 CintaOnde histórias criam vida. Descubra agora