kampung halaman salma

1.5K 150 17
                                    

Di pesawat, Salma mendiamkan suaminya yang keras kepala itu. Dirinya masih kesal dengan suaminya yang terus menerus membuat Nabila dan Paul berjarak.

Rasanya, ketika tadi mereka semua sedang beradu argument dengan Rony. Salma ingin memberitahu bahwa Nabila sudah sah menjadi istri nya Paul. Entah, respon nya akan seperti apa suaminya itu.

Tapi, Salma ingin membuat suaminya sadar. Hidup itu ga selalu sesuai apa yang kita mau. Dan harus mendengarkan orang lain berpendapat juga.

Salma tau apa yang di rasakan oleh Rony ketika Kehilangan seseorang. Tapi, bukan kah egois jika kita menghakimi seseorang yang sama sekali tidak terlibat dengan suatu hal yang tidak di lakukan?.

"Ga usah ngambek sayang.. kita mau liburan loh". Ucap Rony sambil mengambil tangan istrinya itu lalu ia genggam.

Tak ada jawaban dari Salma. Rony pun membiarkan istrinya itu tetap mendiamkan dirinya. Dirinya tak mau membuat istrinya itu tambah tidak mood dengan nya.

Namun, beberapa menit kemudian, mata Salma sangat berat. Bertanda ia sangat mengantuk. Kepala Salma pun bersandar di jendela pesawat itu. Dan Rony melihat istrinya itu hampir tertidur dengan kepala bersandar disana. Ia pun langsung memegang kepala istrinya itu dan menaruhnya di bahunya.

"Ga usah protes. Nanti kepala nya ke pentok sayang". Ucap lembut Rony kepada istrinya itu yang ingin protes kepada nya, Nabila Rony terlebih dahulu berbicara kepada nya.

Alhasil Salma pun hanya terdiam dan menuruti keinginan suaminya itu. Dengan bersandar di bahu suaminya itu. Ia pun tertidur dengan nyaman.

Karena, entah kenapa setiap kali Salma naik pesawat dirinya pasti mengalami ngantuk dan harus tertidur sepanjang perjalanan.

"Istirahat nya di apartemen punya papah aja dulu yuk. Bibi tadi ngabarin, omah lagi ga ada di rumah". Mereka sudah sampai di Bandara Surabaya itu.

Namun, Salma yang awalnya ingin membuat kejutan untuk omah nya itu sengaja tidak bilang bahwa dirinya akan pulang ke Surabaya. Akan tetapi, art yang di rumah omah itu memberikan info bahwa omah nya sedang pergi. Dan baru besok akan pulang.

"Langsung ke rumah omah aja gpp. Jadinya, omah udah pulang kita udah ada disana". Rony.

"Tapi perjalanan ke rumah omah ke Banda 2 jam lebih. Aku udah mau cepet cepet istirahat. Sedangkan arah ke apartemen papah cuma 15 menit aja". Salma merasa lelah perjalanan kali ini.

"Aduh aduh istri aku ternyata udah cape.. yaudah gpp, kita ke apartemen papah kamu aja dulu. Kita istirahat disana". Rony.

"Yaudah yuk". Salma ingin mendorong kopernya sendiri. Namun, di tahan oleh Rony. "Ga usah bawa koper.. aku aja sini, katanya cape". Rony yang selalu meratu kan istri nya itu.

Salma punya hanya mengangguk patuh kepada suaminya itu.

Dirinya memang sedang sangat kesal kepada suaminya itu. Tapi kenapa, saat ini Salma menjadi sangat amat clingy kepada suaminya itu.

Seperti saat ini, mereka sudah sampai di apartemen milik alm. Papah Wijaya. Salma langsung merebahkan badan nya di kasur empuk itu. "Hey, sayang ko ga bersih bersih dulu. Bersih bersih dulu ca. Kalau udah bersih bersih boleh bobo an.. yuk ah bersih bersih dulu sayang". Rony menarik tangan istrinya itu agar bangun dari tempat tidur.

"Nanti ajalah bersih bersih nya..beneran deh, udah ngantuk banget". Saat ini Salma sudah duduk di pinggir kasur tersebut namun dirinya meraih pinggang suaminya dan memeluk suaminya itu dengan manja.

"Kalau ga bersih bersih dulu. Nanti bobo nya ga nyaman gimana heumm?". Rony membuka kerudung istri nya itu agar lebih nyaman.

"Males tapi aku nya.. nanti aja ya, aku ga bau ko". Salma.

2 Hati 1 CintaМесто, где живут истории. Откройте их для себя