kebenaran atau halusinasi?

1.2K 117 18
                                    

Sementara itu, Rony mengejar Salma yang seperti nya sedang salah paham dengan nya. "Sal tunggu". Meraih tangan Salma

"Ada apa si Ron?. Gua mau ke pasien lain". Salma.

"Aku mau ngomong. Tapi ga disini".. Rony.

"Ga bisa". Salma.
"Harus ikut ayo". Dengan paksa Rony pun menarik tangan Salma menuju taman rumah sakit itu.

Saat mereka sampai di taman rumah sakit itu. Mereka berdua pun duduk di salah satu kursi panjang yang sudah di sediakan disana.

"Ada apa si Ron?. Gua udah ga ada banyak waktu". Salma dengan nada malas nya.

"Ngapa si?. Ko bete gitu?". Rony.
"Perasaan lu aja kali.. udahlah, kalau lu cuma mau bahas yang ga penting. Gua mau periksa pasien gua". Salma.

"Pasien apa si?. Aku tadi nanya sama via tadi. Kamu hari ini ga ada pasien. Selain nabila". Rony yang sempat bertanya kepada via saat bertemu dengan nya lalu berlanjut mengejar Salma.

"Udahlah langsung aja. Ngapain lu ngejar gua?. Mau ngomong apa?. Gua ga ada waktu". Salma.

"Galak banget si". Rony.
"Kenapa?. Ga suka?". Salma dengan nada sensi nya.

"Aku si udah suka. Kamu gimana?". Rony.
"Ron, kalau ga penting. Gua pergi aja ya". Salma yang sudah terlanjur kesal kepada Rony.

"Iya ca iya.. sabar dulu si. Gimana mau ngomong, kamu nya masih ketus". Rony.

"Oke gua pergi". Salma beranjak dari duduknya itu. Namun Rony menarik kembali Salma agar duduk.

"Kamu kenapa heum??. Kamu ga setuju kalau di undur?". Rony.

"Lu nanya gua ?. Bukan nya terserah lu?. Lagian, dari awal kita terima perjodohan itu karena terpaksa kan?. Jadi buat apa gua marah?. Malah menguntungkan kan buat kita untuk mengulur pernikahan itu?". Salma.

"Udah ga sabar ya menua bersama aku?". Rony dengan wajah menggodanya.

"Najessss". Salma.
"Mulutnya. Aku tabok nih. Kasar banget si". Rony.
"Bodo amat!". Salma.

"Yaudah, ga usah di undur. Aku tau, kamu udah ga sabar kan nikah sama aku?". Rony.

"Terlalu pede anda bapak Rony ardewa". Salma.

"Gpp, emangnya kenapa?. Atau mau nikah sekarang?. Ayo cari penghulu ". Rony.

"Dasar setres". Salma.
"Terserah mau ngatain aku apa. Yang penting nikah sama kamu aca". Seperti nya Rony udah mulai ugal ugalan untuk Salma mengetahui bahwa dirinya memang memiliki perasaan kepada Salma.

"Ron, udah ah lepasin gua. Gua mau ke ruangan gua". Salma.

"Udah selesai kan dinas nya?. Pergi yuk". Rony.

"Gamau!". Salma.
"Udah ah jangan ngambek ngambek gitu.. aku setujui saran dari mamah Sandra karena aku ga mau, di harri pernikahan kita nanti ada yang sakit ca.. apa lagi Nabila, aku pengin apa yang aku rasain dia juga ngerasain kebahagiaan itu. Kamu tau kan, aku baru ketemu sama dia dari belasan tahun". Rony menjelaskan semuanya.

"Emang elu bahagia sama pernikahan ini?. Kan. Lu terpaksa ngejalanin ini Ron". Salma.

"Ga ada kata terpaksa. Dan aku tanpa ragu sama kamu. Aku udah mulai belajar Nerima semuanya. Jadi, ayo kita jalanin yang sudah di atur oleh semesta dan tuhan". Rony.

"Ron, kalau emang lu ga bisa nerusin perjodohan ini. Gua akan bilang sama bokap gua, kalau gua mundur. Gua ga mau lu ngejalanin ini terpaksa". Salma.

"CK, masih ragu kalau aku ngejalanin ini dengan terpaksa?". Dengan tatapan mematikan ke arah salma.

2 Hati 1 CintaWhere stories live. Discover now