bertemu

1.5K 117 18
                                    

Saat ini Nabila sudah sampai di rumah nya. Dan langsung berlari pergi ke kamar mamah Sandra.

Sedangkan Paul mengobrol dengan papahnya yang saat itu sedang santai di ruang tv itu sambil di temani oleh secangkir teh milik nya.

"Pah". Panggil Paul sambil duduk santai di samping papahnya itu.

"Eh kamu pul. Mana adik mu?". Papah dewa.

"Langsung ke kamar mamah. Katanya mau cek keadaan mamah". Paul.

"Hah keadaan mamah?". Secara spontan papahnya terkejut. "Emang mamah mu kenapa?. Perasaan baik baik aja". Ucapan papah dewa membuat Paul mengkerut kan keningnya seakan akan dia bingung. Padahal, tadi mamahnya bilang bahwa dirinya ke rumah sakit dan papahnya itu mengetahui nya.

"Mamah mu baik baik aja loh pul. Jangan ngaco kamu ah". Papah dewa.

"Tapi, tadi aku ke rumah sakit pas nganterin Sherly kesana. Dan ketemu mamah dan dia lagi ngobrol sama dokter dimas. Katanya mamah lagi ga enak badan". Penjelasan Paul.

"Oh mungkin cuma suntik vitamin aja". Papah dewa dengan santainya. Namun, Paul mulai curiga. Karena, dari yang ia lihat interaksi Dimas dan mamahnya sedikit ada perdebatan. Tapi, Paul tak tau apa yang sedang di perdebatkan oleh kedua orang itu.

Paul hanya terdiam saja tanpa ingin menjawab apapun lagi soal mamah Sandra.

"Oh ya, Abang mu mana pul?. Ko papah tadi ke rumah nya Salma. Ga ada orang sama sekali". Papah dewa menanyakan anak dan menantu nya itu.

"Ya mereka jalan jalan lah. Namanya juga pengantin baru". Paul.

"Tapi keadaan Salma gimana pul?. Dia masih sedih ya?". Papah dewa yang ikut memikirkan menantu nya itu.

"Ya sedih wajar pah, namanya juga di tinggal sama orang yang di sayang. Tapi, aman lah sekarang. Kan udah ada pawangnya". Paul.

"Syukur lah kalau Salma memang sudah gpp". Papah dewa.

"Yaudah, Paul mau mandi dulu ya". Paul.
"Etsss tunggu, papah mau bicara sama kamu". Cegah papah dewa.

"Mau ngomong apa pah?". Papah dewa.

"Kamu beneran mau sama Nabila?. Kalau memang kamu serius, papah kasih dukungan buat kamu. Walaupun dia Sekarang adik mu, tapi kan ga ada hubungan darah. Papah juga sreg kalau kamu sama dia". Seketika Paul terdiam karena dirinya sudah tau kebenaran nya bahwa Nabila dan dirinya tak bisa bersatu karena mereka 1 bapak walaupun tanpa papah dewa sadari kalau Nabila adalah anak perempuan yang selama ini ia cari.

"Ko diem si?. udah berubah pikiran?. Dasar buaya darat kamu". Papah dewa.

"Paul ga akan berubah pikiran pah kalau emang Nabila beneran buat Paul
.tapi, kenyataan nya Nabila ga akan pernah bisa Paul miliki dari seorang adik". Lirih Paul sambil menatap dalam mata papahnya.

"Nabila nolak ya?. Kamu si, jail banget sama dia". Candaan papah dewa. Namun, Paul hanya tersenyum simpul lalu pamit. Karena, jika dia ingin bercerita kenapa Paul bicara seperti itu. Paul tak bisa, karena sudah melakukan perjanjian dengan Rony dan Nabila bahwa Paul ga akan membongkar indentitas Nabila dan Rony sebelum mamah kandung mereka di temukan.

"Yaudah ya pah, Paul ke kamar duluan. Udah gerah, mau mandi". Paul.

"Yaudah sana, nanti sahur nya kesiangan lagi". Papah dewa.

Paul pun pergi ke kamar nya. Dan setelah pergi ke kamar nya. Paul Langsung mengambil hp nya. Dan mengetik sesuatu di ponsel tersebut.

WhatsApp:

Paul : Sher..
Sherly ; iya pul. Ada apa?.
Paul : wetss cepet banget bales pesan orang ganteng.

Sherly: ga usah gitu.. kenapa wa aku?.
Paul : aku mau nanya.
Sherly : apa?.
Paul : kamu satu grup sama Dimas kan?.

2 Hati 1 CintaWhere stories live. Discover now