[ 027 • Gilekk bapak Riddle ]

781 76 11
                                    

"Draco!" Harry berseru,di hening nya malam suara nya terdengar menggema. Dirinya berlari menyusul sosok pirang di depannya yang tampak acuh. "Draco. Tunggu Drac" Harry menahan pergelangan tangan pemuda berambut pirang itu, nafasnya tampak memburu.

"Ada apa Rry? Aku udah lelah,mau istirahat" Draco berkata dengan lesu. "Tunggu dulu,aku dan Ginny tidak ada hubungan apa-apa,kamu jangan salah paham" Harry berujar.

"Salah paham? Aku tidak salah paham kok"

"Draco..."

"Rry,udah ya,aku mau istirahat" Draco berkata. Saat hendak akan membalikkan tubuhnya,lengan kekar Harry menahannya.

"Draco,aku tahu kamu cemburu" Harry berujar dengan senyum tipisnya. "Aku tidak cemburu!" Draco berseru,berusaha mengelak.

"Haha lucunya~"

"Hentikan Potter!"
.
.
.

"Ugh shh Tomhh~"

Rintihan pelan terdengar di ujung lorong yang sepi. Dua sejoli yang mengenakan pakaian dansa terlihat berantakan di ujung. Saling menggigit, mencium, memanggil.

"Tom hentikan shh" Cedric terus merintih,jemari tangannya meremas rambut berantakan pria didepannya yang tak berhenti menciumi leher putihnya.

"Sstt calm down love" Tom berbisik, menggigit daun telinga pemuda yang lebih pendek darinya. "Tomhh~"

"Sstt kau membuatku semakin gila Mrs Riddle"

"Aku bukan Nyonya—akhh"

Manik hitam Tom memandang lelaki yang selalu dipujanya itu dengan posesif.

"Setidaknya,jika aku mati nanti,ada benihku di dalam dirimu, Diggory"

Malam itu pun semakin gelap,semakin dingin dan tenang.
.
.
.
Cedric memegang pagar tangga dengan gemetar, rasanya tubuhnya tak sanggup untuk berdiri. Tubuhnya terasa seperti digiling dan otaknya seperti berhenti berfungsi.

Dirinya tak berhenti merintih kesakitan kala tiap ia melangkah kan kakinya.

"Sialan kau Riddle" umpatnya pelan. "Kau baik-baik saja Diggory?" Suara lembut dari arah belakang membuat pemuda Hufflepuff itu menoleh. "Cho Chang?"

"Hai" wanita itu tersenyum manis dengan seragam Revenclaw dipakainya. Mereka berjalan beriringan menuruni anakan tangga walaupun sedikit canggung. "Diggory,kemarin—"

"Maaf Cho Chang,aku tidak menemanimu sampai acaranya selesai. Kemarin aku—"Cedric menjeda sejenak kalimat nya "—kemarin ada yang harus aku lakukan" dirinya melanjutkan sembari tersenyum sekilas.

"Ah,tidak masalah,aku hanya khawatir karena kau pergi dengan tergesa-gesa" gadis itu kembali tersenyum manis menampilkan gigi putihnya.

"Ah,iya"
.
.
.

# To be continued

Waduh waduh waduh untung saya pangarang.

Karena dua orang ciptaan saya penuh dengan derama.

🙏🙏🙏

Jangan lupa vote yawwwww 💚

Second Life [ Harco ]Where stories live. Discover now