[ 015 • Quidditch world cup (2) ]

1.2K 109 6
                                    

Karena ini adalah acara yang cukup formal,Harry mengenakan kemeja putih dan celana hitam kain dengan rambutnya yang sedikit memanjang. Membuat pemuda itu terkesan manis dan imut. Setelah merapikan rambutnya,Harry turun kebawah menghampiri kedua orang tua angkatnya yang sudah siap. "Sudah siap?" Remus bertanya, tersenyum menatap Harry yang berpenampilan manis. "Jika kau memakai gaun,semua orang akan percaya jika kau adalah perempuan, Harry" ujar Sirius sarkas, walaupun dia sudah sangat jauh dari kata Slytherin dan aturan kemurnian darah,tapi dia tetaplah Black.

Harry yang mendengar nya lantas menatap tajam Sirius yang menyeringai disamping Remus. "Sudah,jangan bertengkar. Kita berangkat sekarang" Lerai Remus. Ketiganya ber-apparate menuju ke stadion.

Ketiganya masuk dengan banyak mata menatap mereka,aura bangsawan darah murni memang pekat dalam diri mereka. "Siri!" Suara familiar terdengar dari arah belakang mereka, ketiganya menoleh kompak menyadari keberadaan keluarga Malfoy yang datang bersamaan. Narcissa berjalan mendekati mereka kemudian memeluk Sirius penuh rindu setelah berpisah dengan sepupunya belasan tahun. "Astaga,aku tidak menyangka akan bertemu kalian disini" ujar Narcissa setelah melepaskan pelukannya, menatap dua lelaki yang amat berarti bagi Sirius berdiri dibelakang pria itu.

"Kementerian mengundang kami" Sirius berujar sambil mengedikkan bahunya kemudian menyeringai lebar pada Lucius Malfoy yang berdiri dibelakang Narcissa. Menyadari atmosfer disekelilingnya mulai mendingin, Narcissa dan Remus buru-buru menyuruh mereka untuk masuk. "Sudah-sudah" Narcissa berkata lalu menyeret Lucius kedalam.

Harry yang berjalan di belakang empat orang dewasa bersama Draco lantas tertawa kecil. "Kau terlihat manis" Draco berbisik di telinga Harry membuat lelaki berambut cokelat berantakan itu merasakan pipinya memanas "Aku tidak manis" bantahnya. "Oh ya?"

"Kau sama menyebalkan nya dengan Sirius" Harry berkata kesal. Lama berdebat, keduanya mendengar suara yang begitu familiar. "Astaga,ayah. Seberapa tinggi kursi kita?" Suara Ron terdengar, membuat Harry juga Draco mendongak ke atas. Disana ada Arthur,Ron,Fred, George,dan Ginny Weasley. Malfoy tetaplah Malfoy, seperti darah murni pada umumnya. "Katakan saja begini,jika hujan turun,kalian adalah orang pertama yang akan melihatnya" Lucius berkata sarkas membuat Harry yang berjalan dibelakangnya tak bisa menahan tawanya. Untungnya Sirius juga sama,sama tertawa,malah terdengar sampai ke telinga Arthur. Weasley senior itu hanya memandang mereka saja.
.
.
.
Lama menghabiskan waktu dengan menonton pertandingan Quidditch akhirnya pertandingan selesai beberapa jam kemudian.

Mereka berpamitan satu sama lain dengan damai. Tak seperti saat mereka sekolah dahulu.

"Sampai bertemu lagi di kereta" kata Draco setelah memeluk erat Harry yang dibalas anggukan oleh pemuda itu.
.
.
.

To be continued.

Tahun baru,gaya baru..

Guys aku minta saran,jika aku buat novel baru tapi ga bl,alias bxg kalian mau baca gak?

Niatnya aku buat novel itu season pertama,kedua dan seterusnya. Terus kayak fantasi gitu. Ada sihir-sihirnya. Tapi bukan Harry Potter,aku buat versi ku sendiri...

Oh ya,jan lupa untuk vote ya man teman.

See you...

Oh lupak² aku buat novel,buat yang ngeship James x Severus kalian bisa baca yaww.

Second Life [ Harco ]Where stories live. Discover now