[ 026 • Drama part kesekian ]

585 71 5
                                    

Alunan musik mengalun merdu, setelah dansa pertama dibuka oleh peserta turnamen, siswa-siswa lainnya pun bergabung di lantai aula,menari dengan pasangannya masing-masing.

"Ginny, maukah kau berdansa dengan ku?" Harry bertanya,dengan senyum manisnya terpatri di wajahnya. "Tentu saja Harry" perempuan itu menjawab dengan senyum malu-malu nya, tangannya meraih uluran tangan Harry dan menari di tengah-tengah orang. Semuanya terfokus pada dua sejoli yang menari dengan indahnya di tengah aula.

"Aku tidak menyangka Harry akan mengajak si bloody Weasley itu" Pansy berbisik pada Blaise disampingnya. "Yah,aku juga tak menyangka" Blaise menjawab, sepasang matanya menatap sekeliling mencari keberadaan Theo. Dimana anak itu? Sedari masuk ke dalam aula dia tidak melihatnya.

"Hai!" Hermione menyapa dengan senyum manisnya selepas berdansa dengan Krum. "Well well well, lihat siapa yang baru saja berdansa dengan salah satu tokoh utama malam ini" Pansy menyeringai,manik hitam nya menatap Hermione dengan penuh kejahilan. Tak lama Draco dan Astoria datang. Keduanya terlihat seperti pasangan yang ada dalam dongeng anak anak. Perpaduan yang sempurna antara si tampan dan si cantik.

"Tapi,jujur saja ya Hermione. Krum itu seperti om-om pedofilia dimata ku" Astoria berbisik dengan mengecilkan suaranya di kalimat terakhirnya. Pansy yang mendengar langsung tertawa "Haha,kau benar Asto. Em,mungkin selera Miss Granger memang pria pedofil deh"

Hermione yang mendengar langsung memukul kepala Pansy. "Jangan begitu. Tidak sopan"

Draco yang sedari tadi terus menatap tajam kearah pemuda bermanik emerald itu menarik perhatian teman-temannya. "Kau kenapa Drake? Cemburu kah~" Hermione berbisik dengan sedikit godaan di nadanya. "Berisik" dengan jutek Draco menjawab. "Aww~ Draco kita marah nih" tak gencar,Pansy kembali menggodanya sampai Harry datang menghampiri mereka.

"Hai"

"Harry,sini sini" Pansy langsung menarik lengan Harry menyuruh nya duduk di sebelahnya. "Apa maksud mu mengajak si bloody Weasley itu? Apa kau kekurangan wanita?" Pansy bertanya dengan penuh penekanan di setiap kalimatnya. Harry terdiam sejenak sambil menggaruk tengkuknya,manik emerald nya melirik Draco yang tampak acuh.

Harry tahu kalau Pansy benar-benar tak bisa menerima ini. Gila saja! Mengajak Ginny Weasley sementara mereka menyatakan tidak suka dan membenci mereka secara terang-terangan.

"Yahh,itu karena ada maksud lain,bukan karena ingin..well kalian taulah" Harry menjawab dengan sedikit canggung.

"Alah,alesan" Pansy berkata dengan merotasikan bola matanya.

Draco bangkit dari tempat duduknya "Aku pergi dulu"

"Eh eh mau kemana Drake?!" Pansy berseru namun diabaikan oleh sang empu yang sudah berjalan menjauh.

"Susul sana Rry" Hermione berbisik.

Tanpa pikir lama,Harry bangkit dari duduknya dan menyusul si pirang.

"Drama apa lagi ini coba" Blaise berujar dengan nada malas,merasa terbiasa dengan drama yang ditunjukkan anak-anak Slytherin. "Drama yang hanya anak Slytherin yang bisa"

"Takut banget Mommy dan Daddy nanti bercerai" Astoria berkata dengan entengnya.

"HEH!!"
.
.
.

# To be continued

Hai hai

I am comeback!!!

Salah satu sifat yang wajib dimiliki anak Slytherin
— Gengsi

Oke See you,Jan lupa vote yawwwww 💚💚💚

Second Life [ Harco ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang