[ 001 • Diary Tom Marvolo Riddle ]

2.8K 229 9
                                    

Malam telah tiba. Semua siswa dari tahun kedua hingga ketujuh sudah duduk rapi di bangku asramanya masing-masing. Mereka dengan sabar menunggu makanan yang entah kenapa belum disiapkan oleh peri rumah. Kecuali Theodore dan Harry tentunya, dua bocah itu sepertinya sudah kelaparan dan harus menunggu makanan siap yang entah kapan munculnya.

"Kenapa makanannya begitu lama,apa mereka tidak tahu jika aku kelaparan" Theo,bocah itu menggerutu mengutukki para peri rumah yang belum menyiapkan makan malam nya. "Bersabarlah Theo" Harmione berkata yang mendapatkan dukungan dari Pansy dan Blaise. "Ck"

Pintu Great hall terbuka, menampilkan Profesor McGonagall dengan jubah hijau lumut dan kertas perkamen di tangannya. Anak-anak tahun pertama berbaris rapi dibelakang profesor McGonagall sambil menatap kagum ruangan yang mereka masuki, sementara itu anak-anak tahun kedua sampai tahun ketujuh menatapi anak-anak baru penghuni Hogwarts.

Sampai mereka berhenti di depan topi seleksi dan berbaris rapi. Mata emerald Harry tak sengaja bersitatap dengan gadis berambut merah keturunan Weasley. Gadis itu tersenyum malu-malu ketika Harry memberikan senyuman manis. "Lihat! Bahkan bocah berumur 11 tahun itu sudah bisa jatuh cinta" Komentar Pansy yang menyadari si gadis Weasley itu memberikan senyuman pada Harry.

"Well, bukankah Potter memang terkenal" komentar Blaise yang terdengar tidak peduli. "Dia menjijikan" sekarang komentar pedas itu keluar dari mulut si The-boy-who-lived yang dimana semua teman-temannya menatapnya serempak. "Ha? Menjijikan? Apanya? Gadis itu?" Harmione bertanya tanpa jeda dengan tatapan bingung pada teman yang duduk disampingnya. "Ya tentu saja,kau tidak lihat itu? Bisa dilihat dari wajahnya dia memang menjijikan" kata Harry acuh. "Memang sih, Weasley itu memang menjijikan" Tambah Draco dengan mulut pedasnya.

Setelah selesai upacara seleksi,makanan pun tersedia. Semuanya makan dengan tenang diisi dengan obrolan-obrolan ringan.

Harry menatap buku diary di depannya. Buku bersampul hitam tertulis Diary Tom Marvolo Riddle tercetak dengan tinta emas.

Di kehidupan sebelumnya, yang menjadi korban adalah Ginny Weasley. Tapi mengingat pengkhianatan Ginny padanya membuat ia berfikir jika kematian terlalu mudah untuk nya,ia ingin menyiksa semua orang yang menyakiti nya.

Harry berfikir keras, bagaimana cara ia menghidupkan kembali Tom Riddle, berharap ia kembali hidup dengan usia 16 tahunnya. Supaya tidak ada Voldemort yang botak kinclong tanpa hidung yang selalu mengucapkan Avada kedavra setiap melemparkan mantra.

Sampai akhirnya ia memilih menyerah,Harry kembali menyimpan buku diary itu kedalam koper. Menarik selimutnya dan pergi tidur.

'Pikirkan saja besok'

Esok paginya. Great hal terlihat ramai di sarapan pagi kali ini,salah satu penyebabnya adalah anak-anak tahun pertama yang mengisi meja asrama dengan kebrisikan mereka.

Seperti biasa,Harry duduk di antara Draco dan Harmione, sementara didepannya ada Pansy yang duduk diantara Blaise dan Theo. Menikmati makanan di tengah keheningan,kedua mata emerald Harry tak sengaja bersitatap dengan Percy Weasley –anak ketiga dari Mr. And Mrs. Weasley,yang itu artinya kakak dari si kembar dan Ron juga Ginny– mereka hanya bertatapan beberapa detik dan kemudian melepas kontak mata.

' Tunggu... ' Harry seketika teringat sesuatu,ia langsung berhenti mengunyah makanan yang ada di mulutnya. Teringat sesuatu tentang buku diary milik Tom,Ah! Dia tahu.. Jika Ginny tidak bisa,maka Percy Weasley bisa! Sudut bibir nya terangkat membentuk seringai licik khas Slytherin,dia bisa melakukannya. Yah... Dia akan menghancurkan semua nya dengan pengetahuannya.

' Aku akan mengirim mu dengan tenang,Percy Weasley '

Ia,bisa melancarkan aksinya malam ini. Segera!

• • •
T B C

Next chapter →

Hai hai
Maaf ya buat kalian semua yang nungguin novel ini lanjut,yah sebenarnya ada beberapa banyak kendala dan otak ku buntu untuk mikirin alur ceritanya. Jadi maaf banget ya.

Btw part ini kependekan ya? Maaf ya, setidaknya bisa mengurangi rasa kangen kalian sama novel ini ( sorry,aku kepedean )

Second Life [ Harco ]Where stories live. Discover now