BAB 9 (Cemburu pt 1)

368 32 0
                                    

Freen POV

Setelah aku mengungkapkan perasaanku pada becca aku merasa lebih tenang dan ringan sekarang. Gadis farang cantik ini sekarang telah menjadi milikku sepenuhnya. Jika aku boleh egois, aku hanya ingin egois untuk kekasihku becca. Tidak ada yang boleh memilikinya selain aku.

Secara tidak langsung aku merasa bersyukur dengan segala kejadian hari ini. Seandainya hari ini prim tidak membuat keributan, mungkin becca masih bersikap dingin padaku. Mungkin kami tidak akan saling mengungkap perasaan. Tidak ada yang bisa memprediksi skenario tuhan. Dibalik cobaan yang diberikan akan selalu ada hikmah yang menanti.

"Babe...tidak bisakah kau menginap disini malam ini? Aku masih merindukanmu..."

"Maafkan aku sayang, mommy menelponku menyuruhku pulang. Kita akan bertemu lagi besok..."

Becca berkata sambil merapikan barang-barangnya di kamarku. Aku mendekat ke arahnya dan memeluknya dari belakang. Ia kemudian membalikkan badannya dan meletakkan tangannya di pinggangku sedangkan tanganku berada di lehernya.

"Kau benar-benar kejam babe..."

"Kenapa aku? Justru kau yang kejam. Kau menghindariku selama 4 hari. Ughh! Mengingat perlakuanmu seperti itu kepadaku membuatku kesal..."

"Kenapa kau membahas itu lagi sekarang, aku juga sudah meminta maaf padamu!. Kau benar-benar pendendam bahkan kepada pacarmu sendiri!"

"Bisakah kita jangan berdebat sayang? Ini adalah hari pertama kita berpacaran. Harusnya kita bermesraan sekarang...

"Kau benar babe. Maafkan aku.."

"Besok aku akan menjemputmu. Kita berangkat ke kampus bersama-sama..."

"Kau yakin? jarak dari rumahmu kesini 30 menit babe. Aku tidak ingin kau bolak balik menjemputku dan kelelahan babe..."

"Tidak masalah. Aku sesekali ingin merasakan berangkat ke kampus bersama kekasihku..."

"..."

"Aku rasa kita juga harus tinggal bersama agar menghemat waktu sayang..."

"Babe jangan bercanda. Sebaiknya kau pulanglah sekarang. Mommy-mu pasti menunggu..."

"Kau tadi menyuruhku menginap, sekarang malah mengusirku. Berikan aku ciuman dulu baru setelah itu aku pulang..."

Becca menutup matanya dan memajukan wajahnya.

CUP.

Aku mengecup bibir kekasihku singkat. Aku melihat ekspresinya seakan tidak puas dengan kecupan yang kuberikan. Aku terkekeh melihat wajah imutnya seperti anak kecil yang merajuk.

"Yang benar saja sayang, itu namanya bukan ciuman..."

"Lalu apa?"

"Yang lain. Aku tidak ingin yang singkat..."

CUP. CUP

Freen kembali mengecup bibir becca singkat. Sejujurnya ia hanya ingin menggoda kekasihnya. Ia paham bagaimana kemampuan becca ketika berciuman. Sudah jangan diragukan lagi.

"Sayang!! Ayo cium yang benar. Jangan yang singkat, atau aku akan menghukummu.."

CUP.CUP.CUP

Aku lagi-lagi memberikan kecupan singkat di bibir becca. Aku melihatnya dengan ekspresi yang tidak bisa ditebak. Aku terkekeh melihat wajah kekasihku ini. Aku kemudian dengan sengaja berjalan meninggalkannya keruang tengah.

Becca menyusulku dan manarik pinggangku dengan kedua tangannya kemudian melumat bibirku dengan lembut. Semakin lama semakin agresif. Menyesapnya dengan penuh gairah dan nafsu. Ia kemudian memperdalam ciumannya kepadaku dengan memegang tengkuk dan rahangku. Aku benar-benar menikmati ciuman yang diberikannya. Kemudian ia melepaskan bibir kami yang saling beradu.

Lean On Me (Freenbecky) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang