BAB 3 (At Cafe)

336 31 0
                                    

Author POV

Disinilah mereka sekarang bertiga. Friend, Becca dan Freen. Di sebuah toko buku di pusat kota Bangkok. Friend dengan segera berkeliling mencari buku yang ingin dibelinya. Sementara becca hanya berkeliling melihat buku-buku dengan berbagai judul tersebut juga dengan freen berkeliling sambil melihat-lihat jika ada buku yang ingin dibelinya.

Setelah lama berkeliling dan membeli buku. Mereka sekarang berada disebuah café music di kota Bangkok. Tempat yang cukup luas dengan live music yang tersedia. Alunan lagu yang dimainkan oleh sebuah band membuat suasana menjadi meriah. Mereka memesan beberapa makanan dan datang beberapa saat kemudian.

“Silahkan nona..”ucap seorang pelayan yang mengantarkan pesanan itu.

“Terimakasih…” Ucap Becca.

“Ayo freen dicoba...” Becca berkata sambil tersenyum menatap freen.

“…”

“Apa kau mau makanan yang lain juga?” tanya becca lagi kepada freen.

“Tidak, ini sudah cukup. Terimakasih..”

Mereka bertiga kemudian mulai banyak bercerita tentang pengalaman masing-masing dan kegiatan sehari-hati. Selama mereka berbincang, Becca selalu mencuri pandang menatap freen sambil tersenyum.

"Apa kau juga suka cappucino Freen?" Tanya becca.

"Humm. Selain milktea aku menyukai cappucino hangat" Ucap Freen kemudian menyesap cappucino hangatnya dan meninggalkan jejak bekas cappucino itu di atas sudut bibirnya. Becca yang melihat itu terkekeh melihat freen.

"Kenapa kau meminum minuman seperti anak kecil freen. Kau benar-benar lucu" Becca berkata dan tanpa sadar mendekatkan tangannya ke bibir freen dan ia kemudian membersihkan bekas cappucino tersebut.

Freen yang mendapat perlakuan dari Becca  menjadi salah tingkah. Namun jauh di dalam hatinya ia senang karena mendapatkan perhatian seperti itu. Sementara itu, Friend yang melihat tingkah dan tatapan mata Becca kepada Freen merasa sedikit tidak senang. Ia memperhatikan bahwa sekarang becca seperti tidak pernah berhenti tersenyum dengan sesekali mencuri padangan kepada freen.

Selama ini becca tidak pernah memiliki ekspresi seperti ini ketika berbicara dengan siapapun. Tapi dengan freen berbeda. Ada sesuatu pada diri Becca dan tergambar jelas diwajahnya.

“Eekkhmm…ekkhmm.. ngomong-ngomong bagaimana kuliahmu tadi Becc..?” Tanya friend basa basi.

“Menyenangkan, kau bagaimana?”

“Sama, aku bahkan mendapat beberapa teman baru dikelas…”

“Benarkah? Bagus. berarti kau tidak harus selalu mengekoriku” kata becca dengan nada bercanda.

“Apakah kau mendapatkan teman baru?” Tanya friend dengan dengan hati-hati

“Freen, temanku dikelas hanya dia. Ia bahkan mengajariku materi yang tidak ku pahami. Aku senang mendapatkan teman seperti dirinya” jawab becca dengan senyum manis. Sementara Freen yang mendengar apa yang becca katakan, membuatnya tersenyum senang. Seperti ada kupu-kupu yang menggelitik diperutnya saat ini.

Namun berbeda dengan Freen, Friend yang mendengar kata-kata itu seketika melihat ke arah freen dan melihat bagaimana senyuman freen tersungging dibibirnya. Friend yang melihat itu merasa kesal dan memilih untuk pergi ke toilet.

"Sorry becc.. Aku ke toilet dulu" Friend tiba-tiba berdiri dan langsung pergi meninggalkan mereka berdua.

Sementara itu becca dan freen terlihat sesekali bercerita dengan senyum dan canda tawa. Mereka berdua terlihat bercerita dengan antusias. Bisa dibilang kedekatan mereka sekarang sudah tidak canggung lagi. Walaupun baru sehari saling mengenal. Bayangkan saja dalam waktu sehari, becca sudah menolong freen, menikmati boba milktea berdua di kantin, mengajaknya ke taman menikmati suasana senja layaknya orang yang tengah berkencan dan sekarang bersama di cafe sambil tertawa bersama.

Lean On Me (Freenbecky) Where stories live. Discover now