BAB 8 (Pengakuan)

342 36 0
                                    

Ketika jam menunjukkan pukul 6 sore hari Freen kemudian membuka matanya dan melihat tanggan seseorang sedang memeluknya posesif dari belakang. Deru nafasnya yang hangat terasa di tengkuk leher miliknya.

Freen membalikkan tubuhnya dan melihat becca masih tertidur pulas seperti bayi sambil memeluknya. Ia kemudian merapikan anak rambut becca lalu membelai pipinya dengan lembut dan dengan keberanian yang dimilikinya, ia mencium kening Becca. Cantik. Freen tersenyum memandang maha karya ciptaan tuhan yang sangat cantik ini, yang mampu membuatnya jatuh begitu dalam di jurang cintanya.

CUP. CUP

"Kau benar-benar pintar membolak balikkan hatiku becc..." Ucap Freen berbicara pada dirinya sendiri.

Becca bergerak mengeliat merasa ada seseorang yang mengganggunya. Perlahan ia membuka matanya dan melihat freen sedang menatapnya hangat. Mata mereka bertemu sejenak dan saling melempar senyum.

"Kau sudah bangun?" Becca berkata dengan suara khas bangun tidur.

"Humm... Perutku terasa lapar. Kita sudah tertidur terlalu lama..."

"Kau benar, sepertinya kita harus mencari makan. Kalau tidak kita akan mati.."

"Kau mandi dulu. Setelah itu kita akan mencari makan diluar. Nanti kau bisa memakai pakaianku."

"..."

"Pakaianku memang tidak bermerek seperti milikmu, tapi masih layak digunakan..."

"Aku tidak seperti itu yang selalu melihat merek.." Gerutu becca membuat Freen terkekeh.

"Ayo bangun..." Freen berkata kemudian berdiri kemudian mengulurkan tangannya untuk menarik becca. Becca yang melihatnya menerima uluran tangan freen dan kemudian bangun dari tempat tidurnya. Becca kemudian berjalan masuk ke dalam kamar mandi dengan Freen yang berjalan menyusulnya.

"Ini sikat gigi baru, dan ini juga underware baru. Kau boleh memakainya dan bajuku kau tinggal pilih dilemari..."

"Humm.. Terimakasih"

Setelah beberapa saat kemudian, baik Freen maupun Becca mereka berdua telah siap untuk mencari makan diluar. Becca membukakan pintu mobil untuk freen dan ia berjalan memutar ke kursi kemudi. Becca melesatkan mobilnya menuju sebuah restauran khas thailand di dekat komplek perumahan milik freen.

Mereka memesan makanan dan menikamati makanan tersebut dengan lahap. Setelah mengisi perut mereka, Becca mengajak freen membeli boba milk tea kesukaan mereka. Rasanya mereka membutuhkan asupan gula setelah apa yang terjadi hari ini. Ia kemudian membawa freen ke sebuah taman yang terletak tak jauh dari lokasi mereka saat ini. Dengan suasana malam hari, mereka duduk di sebuah bangku taman dengan pemandangan kolam air mancur yang luas. Bunga-bunga berjejer rapi yang ditata sedemikian rupa dan terlihat pula gedung-gedung tinggi pencakar langit dengan lampu yang sudah menyala terang mengelilingi taman itu. Selain itu juga banyak orang-orang sedang menikmati malam yang cerah ini dengan pasangan mereka masing-masing. Ada beberapa anak muda yang terlihat sedang bermain skateboard di tempat yang sudah dibuatkan khusus untuk mereka, lalu beberapa pasang kekasih yang memang sengaja datang hanya sekedar untuk duduk berdua.

Becca dan freen duduk di sebuah bangku di bawah pohon rindang dengan boba milktea yang menemani mereka.

"Aku ingin berbicara padamu..." Becca berkata dengan santai.

"Humm bicaralah.. "

"Mengapa kau menghindariku beberapa hari ini...?"

Freen yang tahu kemana arah tujuan pembicaraan ini menyesap boba milkteanya dan meletakannya. Ia membuang nafasnya sebelum mulai berbicara.

Lean On Me (Freenbecky) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang