Aleta benar-benar tidak habis pikir dengan Argala, padahal tadi saat ia cek panasnya sudah mulai turun.

"lo cantik."

Pipi Aleta bersemu saat mendengar itu, siapa sih yang gak salting kalo di puji pasangan sendiri.

"aku tau," jawab Aleta berusaha santai agar tidak terlihat salting.

Argala terkekeh mendengar itu, lalu ia memasukkan nasi terakhir ke mulutnya.

Begitu juga Aleta yang sudah selesai menghabiskan makanannya. Sebelum membereskan piring Aleta ingin bertanya kepada Argala terlebih dahulu.

"kamu mabuk habis berapa botol?" tanya Aleta tiba-tiba.

Argala terdiam menatap Aleta, "kak, berapa?" tanya Aleta sekali lagi.

"gue gak mabuk!"

"jangan bohong kak, aku tau!"

Aleta menatap tegas Argala hingga lelaki iti tidak bisa berkutik, "gue mabuk karena, lo," celetuk Argala.

"aku? Aku kenapa?"

"lo ninggalin gue."

Aleta menghela nafas, "kamu duluan kak yang ninggalin aku," raut wajah Aleta sudah mulai kesal.

"gue ninggalin lo, karena lo lebih milih kencan, kan? " wajah Argala mulai mendatar.

"kamu juga selingkuh, ya!" sewot Aleta tidak terima.

"gue udah bilang,  gue gak selingkuh,  dia sepupu gue! "

"aku juga udah bilang,  aku gak kencan sama dia!" Aleta menghembuskan nafasnya, ia berusaha tenang.

"kak, kita sama-sama salah faham, yang aku bahas cuma
Satu. kenapa kamu mabuk?" tanya Aleta sekali lagi dengan tegas.

Argala tidak menjawab, lelaki itu terus menatap mata Aleta dengan pandangan yang tidak bisa di artikan.

"emang semua masalah harus diselesaiin dengan mabuk?" Aleta melanjutkan ucapannya.

"lo gak suka gue mabuk?" tanya santai Argala.

"ya nggak lah, bukan cuma aku aja yang gak suka, bunda pasti juga gak suka, kak!" Aleta menghela nafas, kenapa suaminya itu sangat santai membuatnya kesal sendiri.

"jangan selalu kalo ada masalah mabuk! Kamu gituin aku waktu itu karena mabuk, kan!?"

Argala menggerutkan kuningnya hingga ia tau apa yang di maksud oleh istrinya itu.

"gituin apaan?" tanya Argala berpura-pura tidak mengerti.

"ya... gituin aku," Aleta tidak bisa menjelaskan secara jelas, yang benar saja bisa-bisa ia malu sendiri.

"gimana? "

"jangan pura-pura gak tau, kak!"

Tidak ingin memperpanjang topik Aleta pun berdiri dengan membawa dua piring kotor untuk ia cuci.

"pokoknya kamu jangan pernah mabuk lagi!" tegas Aleta saat melewati Argala hendak mencuci piring.

Argala terkekeh lalu ia ikut berdiri menghampiri Aleta dan melakukan hal yang sering ia lakukan, memeluk Aleta dari belakang saat gadis itu sedang mencuci piring.

 ARGALAWhere stories live. Discover now