57

371 59 3
                                    

Seorang pria manis tengah berbaring miring, ia tidak bisa tidur padahal ini sudah pukul 1 dini hari. Dan yang bisa ia lakukan hanya memandangi wajah damai si kecil yang pulas terlelap, helaan nafas pelan nya beberapa kali keluar karena rasa gundah.

Gundah akan keputusannya untuk membawa si kecil pulang ke tanah kelahirannya, daegu. Apakah keputusannya benar? Haruskah ia pulang? apa ia rela meninggalkan keenam pria dominan itu ketika di sudut hati kecilnya  berteriak untuk tetap tinggal?

Jujur saja, ada secuil perasaan pada keenam pria itu, rasa yang berbeda namun bermakna sama ketika ia merasakannya dengan mendiang sang suami, rasa cinta.

Selama ia tinggal disini, selama ia menetap dengan mereka...sudah ada beberapa perubahan yang bisa ia rasakan, perlakuan mereka yang  lembut dan pengertian membuatnya masuk kedalam lubang kenyamanan yang sayang nya tak bisa ia hilangkan.

Rasa nyaman dan aman yang amat membelenggu dirinya, namun juga membingungkannya.

Bingung akan siapa yang yang ia cintai, bingung pada siapa rasa bergetar itu ia tunjukkan...

Ia sangat bingung, sungguh!

"Hah...ini membingungkan" lirihnya, membiarkan helaan nafas panjang kali ini keluar dari mulut mungilnya.

"Aku harus bagaimana?"

Tubuh mungil nya ia bawa duduk, melirik sekilas pada jam yang sekarang menunjukkan angka dua. Ia benar-benar tidak tidur...

"Aku akan membereskan baju-baju dulu agar nanti pagi tidak repot" gumamnya, lalu berjalan kearah lemari dan mengeluarkan baju-baju miliknya dan si kecil untuk ia masukkan ke dalam tas.

Tersenyum lembut saat menemukan sebuah boneka usang pemberian nya waktu yoongi masih sangat kecil

"Kau menjaganya dengan baik, adeul"

Dengan perlahan ia memasukan boneka itu pada tas, lalu menutup dan menyimpan tas berisi pakaian itu di sudut kamar.

"Aku benar-benar tak bisa tidur" gumamnya pelan, dengan helaan nafas pelan ia memutuskan untuk pergi ke dapur mengambil air untuk membasahi tenggorokannya.

Namun sebelum pergi, ia menyempatkan mengecup sayang kening si kecil dan mengelus surainya lembut dan pergi keluar dari sana dengan langkah pelan.

Ia melangkah pelan menuju dapur, sambil memperhatikan sekitar yang gelap gulita karena memang sengaja lampu dimatikan.

Baru saja ia ingin berbelok ke dapur, langkah nya terhenti saat melihat televisi menyala di ruang tamu. Alisnya berkerut bingung, apa ada yang belum tidur? begitulah fikirnya.

Lantas, ia melangkah mendekat dan terkejut saat melihat jimin tengah tertidur dengan kepala terkulai di atas meja, dengan berbagai buku dan laptop yang terbuka

"Mwoya, apa dia belajar sampai selarut ini?" gumamnya

Suga memutuskan untuk membangunkan jimin karena merasa kasihan, pasti leher pria pemilik eyes smile itu akan pegal dan berakhir sakit.

"Jiminie bangun, kau tidak boleh tidur disini" ucap suga sambil menepuk pelan pipi jimin, tapi yang di tepuk tak juga membuka matanya, hanya mengerang kesal dan kembali menyamankan diri.

"Jiminie ayo bangun"

Ditepuknya kembali pipi jimin, tapi tak juga membuat pria itu terbangun. Memilih menyerah, akhirnya si manis bangun dari duduknya dan kembali ke tujuan awalnya untuk pergi ke dapur, meminum air.

Setelah merasa tenggorokan nya basah dan segar, suga memutuskan untuk kembali ke kamar namun sebelum itu ia ingin membuatkan jimin coklat hangat.

"Jangan terlalu keras belajar jiminie" ucapnya, lalu menyimpan gelas berisi coklat panas itu di samping laptop pria dominan itu.

Yoongie&6Daddies ( MinyoongiXBtsOt6 )✔Where stories live. Discover now