40

480 59 15
                                    

Semua anak di giring paksa untuk mengikuti Mr.X ke sebuah ruangan yang berbau menyengat, bahkan si kecil menutup hidung menggunakan kedua tangan mungilnya yang sekarang sudah kotor karena tertempel debu.

Mata kucingnya bergerak liar memperhatikan dimana ia berdiri, ruangan ini begitu putih dan luas dengan beberapa ranjang yang terpajang apik di tengah-tengahnya, diatasnya ada sebuah lampu besar yang menggantung tepat berada di atas kepala ranjang.

Yoongi hanya bisa menahan takut sambil berjalan pelan mengikuti para orang-orang bertubuh besar itu, inginnya ia dekat dengan daniel...tapi tak bisa karena anak 10 tahun itu berada  jauh di depan sana, sedangkan dirinya berada di belakang.

"Baringkan semuanya disini" titah jihoon mutlak yang langsung dituruti anak buahnya.

Semua anak berontak, termasuk si kecil yang terus memukuli tubuh yang berkali-kali lipat lebih besar darinya itu dengan kuat, namun tak sedikitpun membuat pria besar itu meringis seolah pukulan yang ia berikan adalah angin belaka.

"Lepackan yoongie! lepac... lepackan!" pekik si kecil, menggelinjang diatas ranjang karena kedua  tangan dan kakinya di ikat pada sisian ranjang.

Tak jauh  berbeda dengan daniel di seberang sana, anak 10 tahun itu bahkan meludah tepat di wajah pria berbadan besar itu hingga dihadiahi tamparan keras yang membuat sudut bibirnya berdarah.

"Lepaskan aku! cepat lepaskan aku kau orang jahat!"

"DIAM!!" teriak jihoon, ia sudah muak dengan teriakan para anak istimewa itu. Pria paruh baya itu berjalan mendekat kearah daniel, lalu mencengkram rahang anak bermarga kang itu kuat

"Kau memang beda daniel-ssi, seharusnya aku membunuhmu lebih dulu waktu itu"

Jihoon menyeringai, dan tanpa berperasaan langsung menyuntikan sebuah cairan kuning pada batang leher anak 10 tahun itu, sampai lama kelamaan mata daniel berkedip sayu dan berakhir terpejam sempurna.

"Menyusahkan!" kesalnya, lalu berjalan kearah meja nakas untuk mengisi cairan baru untuk ia suntikan pada anak-anak lainnya.

Ia berjalan santai mendekati satu persatu anak yang terbaring menatapnya takut, lalu menancapkan jarum kecil itu pada batang leher si anak sampai tak sadarkan diri, dan sekarang langkah kaki besarnya  terhenti di ranjang yoongi.

"Hai manis, bagaimana keadaanmu hm? apa kau rindu eomma mu?" tanya nya, mendudukan diri di samping ranjang yang membuat anak 4 tahun itu bergetar takut

"Ah...kau pasti sudah lupa rupa eomma cantik mu itu kan? kasihan sekali..."

Si kecil hanya diam dengan air mata mengalir, dan tentu saja itu adalah pemandangan paling menakjubkan bagi seorang kim jihoon.

"Jja, lebih baik sekarang kau istirahat saja dengan tenang arrachi?" ucapnya, lalu menancapkan ujung runcing besi itu pada batang leher si kecil sampai membuat empunya memekik sakit.

Yoongi, balita menggemaskan itu mulai berkedip sayu...ia berusaha menahan kesadarannya namun tak bisa karena lampu besar diatas kepalanya tiba-tiba saja menyala dan itu menyakiti pupil matanya, dan pada akhirnya ia tak kuat menahan, lalu ikut terpejam seperti anak lainnya.

Namun, sebelum ia benar-benar terpejam...ada sebuah wajah manis yang tersenyum gummy memehuni penglihatannya.

Tapi ia tak tahu siapa...

Yang jelas itu mirip sekali dengan dirinya, dan entah karena apa membuatnya sedikit lebih tenang hingga bisa terpejam seperti anak lainnya.

Jihoon yang melihat itu hanya bersmirk, lalu memakai sarung tangan steril miliknya dengan sebuah pisau bedah di tangan.

Yoongie&6Daddies ( MinyoongiXBtsOt6 )✔Where stories live. Discover now