30

644 71 7
                                    

Tubuhnya lunglai, bahu yang tadinya tegak kini melemas karena mendengar kabar tak mengenakan dari salah satu polisi disana, bahwa sang anak telah bertemu dengan keluarga kandungnya. Bagaimana bisa? sedangkan dirinya saja baru sampai disini. Apa ada orang yang mengaku-ngaku sebagai dirinya? tapi untuk apa?

Bruk!

"Yyak! pakai mata jika berjalan bodoh!"

Suga membungkuk dan meminta maaf berkali-kali, saat tubuhnya kembali menubruk orang lain karena melamun. Ia berjalan gontai ke luar kantor polisi karena gagal meyakinkan bahwa dirinya adalah orang tua dari yoongi.

"Aku harus kemana?" gumamnya, harapan akan bertemu putra semata wayang nya kini sirna, karena ternyata ia harus kembali berjuang menemukan buah hatinya itu.

Ia hanya berdiam diri di pinggir jalan memperhatikan kendaraan yang lalu lalang, ia harus kemana? mencari sewa rumah murah sepertinya mustahil dikota besar seperti ini

"Aku seperti orang hilang jika seperti ini" ucapnya, melirik sekitar lalu senyum kecilnya terbit saat melihat Sevel di sebrang jalan tak jauh dari kantor polisi

"Sebaiknya aku mengisi perut dulu agar bisa berfikir dan bertenaga"

Ia diam sebentar untuk menunggu lampu  hijau untuk menyebrang, dan saat lampunya menyala hijau ia segera berjalan ke seberang untuk pergi ke Sevel.

Kring

Bunyi lonceng beradu dengan pintu, penjaga kasir disana menoleh dan menyapa ramah pada si manis, yang tentu saja dibalas ramah oleh suga

Suga berjalan pelan menyusuri rak demi rak untuk mencari makanan murah tapi bisa mengenyangkan perutnya, dan pilihannya jatuh pada cup ramen. 

"Omo! ternyata beli satu gratis satu" ucapnya tak percaya, tapi dengan senang hati ia membawa satu lagi cup ramen.

Setelahnya ia bawa ke tempat penyeduhan, membaca dengan teliti cara menggunakan alat canggih itu lalu dengan perlahan mencobanya.

"Seperti inikah?" tanya nya entah pada siapa, ia memiringkan kepalanya ke kanan karena bingung, saat alat itu tak mengeluarkan air, kenapa tak berfungsi? padahal ia sudah mengikuti intruksi yang tertempel disana

"Mwoya? apa ini rusak? tapi aku sudah melakukan hal yang benar" ucapnya, lalu kembali mencoba dari awal...tapi tetap saja alat itu tak bekerja.

Dan tanpa ia sadari, ternyata ada dua atensi lain yang sedang memperhatikannya tak jauh dari sana.

"Sepertinya anak itu perlu bantuan, kook"

"Kau yakin itu anak-anak, hyung?" tanya  jungkook, menatap jimin yang berada disampingnya

"Hm, kau tidak lihat tubuhnya pendek mungil seperti itu eoh? itu sudah berarti dia anak-anak"

"Cih! kau juga pendek hyung, tapi bukan anak-anak. jadi jangan menilai orang dari penampilannya" ucap jungkook sok bijak, sedangkan jimin hanya mendengus karena kesal

"Sudahlah lebih baik kita bantu dia, kasihan.."

Jungkook mengangguk, lalu berjalan mendekat kearah si pria manis.

"Chogiyo?" ucap jungkook

"Nde?"

Jungkook terdiam begitupun jimin yang tak percaya saat melihat rupa pria dihadapan mereka, yang betul-betul sangat mirip dengan yoongi. Bagaimana bisa? tidak mungkin kan...

"Tuan? apa kalian baik-baik saja?"

Mereka berdua tersentak, lalu memberikan senyum kecilnya.

"Eum, apa anda kesulitan menggunakan alat ini?" tanya jimin

Yoongie&6Daddies ( MinyoongiXBtsOt6 )✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang