57

669 50 47
                                    


"Leo sekarang bawa zayyan ke kamar sing" suruh wain menunjuk pada ruangan dilantai 2

"Ha! Kenapa kamar sing" tanya Leo

"Sebenernya apa yang ada di pikiran otak mu hah" kesal wain

"Masa aku harus menaruh nya di kamar ku" lanjut wain

"Ah.. aku mengerti maaf Hyung, salah paham" Leo pun langsung membawa zayyan kedalam kamar sing dan menidurkan nya.

"Ku harap kau akan baik baik saja" ucap Leo mengelus punggung tangan milik zayyan

"Aku akan kembali lagi besok kalau boleh" lanjut Leo mencium tangan zayyan sedih karena akan meninggalkan nya sendiri.

"Sehoon bagaimana dengan zayyan" mami langsung menghampiri wain saat melihat kedatangan anak sulungnya sudah pulang membawa zayyan.

"Seperti kata papa, kalau aku telat sedikit mungkin dia sudah menyusul sing" ucap wain dingin

Mami yang mendengar itu langsung lemas berada dipelukan suaminya.

"Orang tua zayyan apa mereka sudah pulang?" Tanya wain

"Mereka ada di kamar tamu bersama Lex" jelas papanya

"Ada yang ingin aku tanyakan kepada mereka, kenapa sing ingin pergi ke Hongkong" wain ingin pergi tapi mami menahan nya

"Sing pergi karena pabrik tekstil milik ayah zayyan kebakaran, dan dia kesana untuk mencari tau siapa penyebab kebakaran itu" jelas mami

"Tapi apa sudah dipastikan bahwa sing tidak ada disana?" Wain semakin penasaran karena tidak percaya bahwa adik laki lakinya itu akan pergi meninggalkan nya.

"Tadi ayah zayyan sudah menelepon orang nya yang berada di Hongkong, tapi hasil nya sing tidak ada disana"
Papa

"Dan sing tidak bilang pada kedua orang tua zayyan tentang pabriknya kebakaran, ia baru tau saat Lex menjelaskan nya. Lalu apa kau dihubungi juga oleh adik mu" lanjut papa wain

"Hhuft.. anak itu benar benar" mami frustasi

"Sekarang pergi ke kamar mu dan istirahat kah" suruh papa wain

"Nee" jawab wain yang langsung pergi meninggalkan kedua orang tuanya di bawah.

"Om Tante Lex izin pulang, kalau sing menghubungi nanti akan ku sampaikan" Lex

"Umm hati hati Dudu" ucap mami

"Sekarang istirahat lah di kamar, aku ingin mengunjungi sehoon dulu" mami pergi menaiki anak tangga dan pergi ke kamar anak sulungnya.

"Eomma?" Wain bertanya tanya kenapa mami nya datang ke kamar nya malam ini

"Apa mami boleh memeluk anak pertama mami" izinnya

Tak ada balasan dari wain, tapi anak laki-laki itu tau betul bahwa mami nya sedang tidak baik baik saja. Dengan menyingkirkan ego wain pun dengan senang hati memeluk mami nya yang diam diam menangis dalam pelukan wain.

"Eomma" panggil wain

"Hm?.. ada apa" tanya nya

"Apa eomma tidak ingin menangis?" Wain melontarkan pertanyaan yang sangat tidak masuk akal.

Pasalnya dia sudah tau kalau maminya sedang menangis dalam pelukan wain sendiri, tapi kenapa ia malah bertanya hal itu?

"Bukankah zayyan lebih menderita dari pada mami?" Tiba tiba mami menangis cukup kencang di pundak wain

"Apa mami pernah mengajarkan sing untuk pergi tanpa pamit seperti itu, anak itu sampai sekarang benar benar tidak berubah sama sekali" mami mempererat pelukannya

cinta anak konglomerat {singxzayyan}Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin