Ch.17 - Where is Ryujin at midnight?

65 13 12
                                    

Ryujin terbangun dari tidurnya. Terkadang panggilan alam memang tidak bisa dibiarkan begitu saja. Ia melihat Hyunjin yang tengah tertidur lelap. Ia sempat ingin membangunkan suaminya itu, tetapi akhirnya ia urungkan juga.

"Pergi sendiri aja deh. Toh toiletnya gak jauh juga," batin Ryujin sembari turun dari kasur.

Baru saja keluar dari kamar dan menutup pintu, Ryujin dikejutkan sesuatu. Tepat di depan kamar adalah ruang keluarga yang sebelumnya ia dan Winter gunakan untuk berbincang. Di sana pula terdapat kaca jendela besar dan pintu penghubung ke balkon.

"Bentar, itu apa?" gumam Ryujin sembari memejamkan dan membuka matanya berkali-kali.

DUAR

"Ya Tuhan!" pekik Ryujin.

Saking terkejutnya, tubuh Ryujin terasa lemas sehingga ia mundur perlahan hingga bersandar pada dinding. Pasalnya, ada sebuah bayangan tepat di balik gorden jendela.

Lampu di ruangan pun remang-remang. Hal itu menambah suasana menyeramkan. Selain dari suara guntur dan derasnya hujan. Ryujin sampai heran, mengapa hujan belum reda juga.

"Gak mungkin kan kalau itu..."

DUAR

Suara guntur terkedangar kembali. Ryujin buru-buru menutup telinga dan mengalihkan pandangan matanya. Walau ketakutan, bisa-bisanya Ryujin masih penasaran dengan apa yang tadi ia lihat. Dengan sisa keberaniannya, Ryujin mencoba melihat ke arah jendela.

"Loh, hilang? Jadi bener."

Ryujin hendak membuka pintu kamar, tetapi lagi-lagi panggilan alam tidak bisa ia abaikan. Ia menyesal tidak membangunkan Hyunjin.

"Pura-pura gak liat. Iya, bener. Pura-pura aja," ucap Ryujin pelan sembari berjalan mengendap-endap.

Toilet terletak di dekat tangga. Ryujin terus berjalan perlahan sembari berdoa di dalam hatinya. Seumur-umur Ryujin tidak pernah melihat hal seperti itu.

Sesampainya di depan pintu toilet, Ryujin segera masuk ke dalam. Setelah selesai dengan urusannya, Ryujin membuka pintu toilet perlahan sembari memperhatikan sekitar.

"Aman, kan? Sekarang tinggal kayak tadi, pura-pura gak tau. Lo pasti bisa, Ryu," monolog Ryujin untuk meyakinkan dirinya.

Tap tap tap

Walau dengan perasaan tidak tenang, Ryujin berjalan menuju kamar. Sampai tiba-tiba seluruh tubuhnya terkejut hebat ketika ia merasakan sentuhan di pundaknya.

"Ya Tuhan tolong hamba. Hamba tau hamba banyak dosa, tapi tolong usir hantu ini, Tuhan. Iya hamba tau ciptaan mu bukan hanya makhluk yang masih hidup, ada makhuk lainnya. Tapi hamba mohon, Tuhan. Hamba gak punya kekuatan untuk mengusir hantu ini, Tuhan."

Dengan ketakutan, Ryujin memejamkan matanya sembari berkata lirih. Sungguh mulutnya ingin berteriak kencang tetapi anehnya itu terasa sulit sekali.

DUAR

"Pergi, hantu, pergi!" seru Ryujin sembari berusaha melepaskan tangan yang ada di pundaknya.

Setelah berhasil, Ryujin segera mendorong sesuatu itu dan hendak lari. Namun, belum juga melangkah pergi, ada yang memegang pergelangan tangannya.

"Turn on the lights!"

Tepat setelah seseorang mengatakan hal itu, lampu di ruangan menyala. Kini dapat Ryujin lihat dengan jelas sesuatu di hadapannya.

"Lo ngira di sini ada hantu?"

"Asahi?"

"Iya, siapa lagi?"

Me (After) Losing You - Asahi RyujinWhere stories live. Discover now